Home BERITA UTAMAKEPRIKARIMUN 17.995 Lansia di Karimun Belum Booster Vaksin, Ini Strategi yang Dilakukan Dinkes Karimun

17.995 Lansia di Karimun Belum Booster Vaksin, Ini Strategi yang Dilakukan Dinkes Karimun

by U & A.com
0 comment

Seorang warga lanjut usia (lansia) menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga dari tenaga kesehatan di Kabupaten Karimun beberapa waktu lalu. Per Rabu (9/2/2021), cakupan vaksinasi dosis ketiga atau penguat (booster) kelompok lanjut usia (lansia) masih rendah. Cakupan dosis ketiga baru mencapai 2,21% atau 406 dari total 18.401 kelompok lansia. Dengan begitu, masih ada 17,79% atau 17.995 lansia yang belum divaksin sama sekali.

KARIMUN (U&A.com) – Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau mencatat dan melaporkan, per Rabu (9/2/2021) , cakupan vaksinasi dosis ketiga atau penguat (booster) kelompok lanjut usia (lansia) masih rendah.

Cakupan dosis ketiga baru mencapai 2,21% atau 406 dari total 18.401 kelompok lansia. Dengan begitu, masih ada 17,79% atau 17.995 lansia yang belum divaksin sama sekali. Pemerintah Kabupaten Karimun telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 18.401 orang.

Oleh karena itu, untuk mempercepat vaksinasi lansia ini, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Karimun yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi menyebutkan Dinkes ada beberapa langkah dan upaya yang akan dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

“Kita akan bekerjasama seperti dengan Apindo dan PSMTI untuk melaksanakan vaksinasi booster dalam meningkatkan capaiannya. Disamping itu Dinker bekerja sama dengan TNI dan Polri melakukan pendekatan door to door atau mendatangi rumah lansia dengan memperkuat peran RT/RW dan tokoh masyarakat,” kata Rachmadi saat dihubungi U&A.com, Kamis (10/2/2022).

Rachmadi menyebutkan Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Karimun bersama TNI dan Polri terus mendorong untuk meningkatkan cakupan vaksinasi lansia. Pasalnya, dalam penentuan level status suatu wilayah, maka cakupan vaksinasi lansia menjadi salah satu kriteria penilaian. Dalam hal ini, cakupan vaksinasi lansia dosis lengkap minimal 60%.

“Pemerintah telah melakukan penyesuaian penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Penyesuaian itu menyasar pada kelompok rentan, yaitu lansia, komorbid dan kelompok yang belum mendapatkan vaksin sama sekali. Pemerintah akan mengambil kebijakan pengetatan lebih terarah untuk kelompok rentan seperti lansia, kelompok komorbid dan yang belum divaksin,” kata Rachmadi.

Sebagaimana diketahui, vaksin booster Covid-19 atau dosis ketiga di Kabupaten Karimun telah dimulai sejak tanggal 13 Januari 2022.

Sementara itu untuk capaian vaksinasi booster usia >18 tahun Kabupaten Karimun hingga per Rabu (9/2/2021) 4.284 orang atau 2,50 persen.

Sisa targetnya juga masih banyak yaitu 167.304 orang, dari jumlah sasaran 171.588. Masih berdasarkan data didapat, Kabupaten Karimun baru dapat menyelesaikan target 100 persen adalah vaksinasi dosis pertama usia 12-17 tahun.

Sementara untuk capaian vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2 baik usia >18 tahun, lansia serta usia 6-11 tahun di Bumi Berazam itu, juga belum mencapai target 100 persen.

Penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Karimun hingga Rabu (9/2/2022) bertambah sebanyak 6 orang dalam sehari. Diperkirakan, kasus Covid-19 baru akan terus bertambah banyak setiap hari dan mencapai puncaknya pada akhir Februari 2022.

Rachmadi memprediksi jumlah kasus Covid-19 akan terus bertambah hingga mencapai puncaknya pada akhir Februari 2022. Menurutnya, puncak gelombang Omicron, yang diperkirakan terjadi di akhir Februari 2022, akan lebih besar dua sampai tiga kali daripada puncak gelombang varian Delta.

Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 namun tanpa gejala, dengan gejala ringan, atau sedang, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Sehingga Bapak-Ibu tidak usah khawatir kalau misalnya terkena tanpa gejela atau ada batuk, pilek sedikit, demam sedikit tapi saturasinya masih di atas 94-95 persen, dirawat saja di rumah. Biar rumah sakit diberikan untuk orang-orang memang yang membutuhkannya,” jelas Rachmadi.

Ia menambahkan, bagi pasien COVID-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah dan membutuhkan obat-obatan, dapat melalui apotek atau melalui telemedisin aplikasi. (hhp)

Sebarkan

You may also like

 U&A.com, adalah salah satu media siber berjaringan nasional dan internasional dengan mengusung konsep kami hadir untuk mengabarkan.

Kami berusaha memadukan kecanggihan teknologi digital dengan berita secara cepat dan praktis. Namun, bagi U&A.com kecepatan bukan segalanya. “Get it first, but first get it right” adalah adagium jurnalistik lama yang masih kami pegang teguh.

PILIHAN EDITOR

ARTIKEL TERBARU