PARIAMAN (U&A.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pariaman menggelar dialog bedah program dan visi misi tiga pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman periode 2020-2025. |
Dialog yang digelar selama 3 hari berturut mulai dari Senin (24/11/2020), Selasa (25/11/2020) dan Rabu (26/11/2020) menghadirkan masing-masing 3 paslon calon bupati dan wakil bupati Padang Pariaman periode 2020-2025 yakni paslon nomor urut 1 Suhatri Bur, SE, MM dan Drs. Rahmang MM , paslon nomor urut 2 Tri Suryadi, SE, M.Si dan H. Taslim SH. MM serta paslon nomor urut 3 H. Refrizal dan Heppy Neldy SE. MM bertempat di kantor PWI Pariaman.
“Dialog ini kita gelar demi memenuhi permintaan masyarakat akan informasi tentang mengenal lebih dekat pasangan calon kepala daerah termasuk visi dan misi nya yang akan memimpin Kabupaten Padang Pariaman periode 2020 – 2025 mendatang,” ujar Ahmad Damanhuri, Ketua PWI Pariaman.
Berikut visi dan misi dari ke 3 paslon :
Adapun Visi misi pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Padang Pariaman periode 2020 – 2025 Suhatri Bur, SE, MM dan Drs. Rahmang MM bertekad mewujudkan Kabupaten Padang Pariman unggul berkelanjutan yang religius yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Padang Pariaman kedepan.
Menurut Suhatri Bur, beberapa sektor yang menjadi fokus dalam unggul berkelanjutan tersebut 1. Meningkatkan pendidikan di Padang Pariaman.
“Secara index grafik nilai kelulusan Padang Pariaman memang berada dibawah standar rata – rata bahkan hampir nomor bontot, itu karena pemerintah telah mengintruksikan Dinas Pendidikan agar nilai siswa harus real dari kemampuan individu, bukan hasil nilai rekayasa contekan yang terstruktur sehingga secara umum pendidikan di Padang Pariaman mampu menghasilkan lulusan tingkat SLTP yang berkualitas karena mampu bersaing dijenjang selanjutnya dan bahkan banyak yang masuk ke perguruan tinggi dan setelah diperguruan tinggi dia menjadi terdepan, disebabkan mereka ketika berkompetisi masuk ke perguruan tinggi nilai akademiknya riil sesuai dengan kemampuan peserta didik karena pihak sekolah dan guru tidak melakukan penambahan nilai melebihi kemampuannya,” ujar Suhatri Bur.
Yang ke 2 kata Suhatri Bur, menaikkan ketahanan pangan dengan menyediakan irigasi menjadi prioritas. Ke 3 Religius dengan meningkatkan peran Surau, TPA, TPQ, tempat mengaji, rumah tahfidz dan pondok pesantren. Ke 4 Padang Pariaman yang berbudaya menganut Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK).
“Ini harus diperkuat dengan mensinergikan antara ulama, umara dan ninik mamak. Termasuk juga pemuda dan bundo kanduang yang menjadi bagian penting dalam memajukan Padang Pariaman ke depan dengan mensinergikan pada sektor pariwisata ABS-SBK Religi dengan melibatkan pihak kedua termasuk peran wartawan sebagai ujung tombak penyampaian informasi ke publik,” sebutnya.
Sementara pada sesi dialog di hari ke 2, program yang disampaikan pasangan nomor urut 2 Tri Suryadi, SE, M.Si dan H. Taslim SH. MM, tidak jauh beda namun ada penambahan kinerja dengan membuat program komunikasi dua arah dengan berbagai pihak.
Karena kesuksesan dalam memimpin dan menjalankan roda pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman sangat tergantung dengan komunikasi yang harmonis secara dua arah dimana komunikasi dua arah sangat penting dilakukan apalagi dengan perantau Padang Pariaman yang tersebar di berbagai kota dan pelosok.
Sebab diperkirakan 20 hingga 30 persen pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman merupakan kontribusi dari perantau dan ini tidak terlepas dari peran sertanya wartawan.
“Tidak akan pernah sukses seorang pejabat tanpa peran wartawan. Saya banyak belajar dari kepala daerah yang berhasil membangun dan dipercaya kembali oleh masyarakatnya menjabat, selalu mengatakan komunikasi dua arahnya dengan wartawan sangat baik, untuk itu kesejahteraan Media akan menjadi prioritas disamping membuat Perusda menjadi leding sektor membantu tumbuh kembangnya Pembangunan infrastruktur melalui pihak ketiga,” ujar Tri Suryadi.
Sementara di hari ke 3 pasangan nomor urut 3 H. Refrizal dan Heppy Neldy SE. MM, agak berbeda dalam pemaparannya meski subtansinya sama karena lebih mendahulukan pendidikan aqidah dan moral agama yang ABS-SBK. karena disini H. Refrizal menekankan PKS tidak anti ziarah bahkan akan meningkatkannya ziarah ke Ulakan menjadi icon Padang Pariaman dimana ziarah itu dilakukan tiap hari dengan menjualnya sebagai destinasi Wisata Religi yang ABS-SBK.
“Jauh sebelum adanya rencana saya mencalon jadi Bupati saya sengaja datang ziarah ke Ulakan, malah melalui jalan alternatif untuk membayar Nazar yang sudah lama saya ijabkan dengan tujuan saya lebih mengenal filosofi ziarah ke makam orang yang sangat berjasa pada aqidah Umat di Minangkabau,” ujar Refrizal.
Rangkuman dari program ke tiga kontestan ini disamping niat mensejahterakan kehidupan masyarakat juga akan merangkul dan memanjakan media massa, jadi kita tunggu realisasinya karena dari yang ketiga ini sudah pasti ada pemenangnya.
Sebelumnya Ketua PWI Pariaman Ahmad Tuangku Damanhuri memulai pertemuan dengan mengungkapkan posisi PWI yang netral karena PWI merupakan organisasi publik milik seluruh rakyat Indonesia yang memiliki perwakilan otonomi disetiap daerah untuk menyuarakan seluruh aspirasi masyarakat daerah setempat tanpa ada kepemihakan terhadap subjek personal masyarakat saat bertugas.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kembali menegaskan kepada wartawan dan anggotanya untuk menjaga independensi dalam Pilkada 2020. Apabila wartawan menjadi tim sukses pasangan calon atau terlibat aktif membantu maka wajib untuk non aktif dari profesinya sebagai wartawan.
“Hal ini disampaikan melalui surat edaran yang juga di tanda tangani oleh Sekjen PWI Pusat Mirza Zuhaldi dan Ketua Bidang Organisasis PWI Pusat Zulkifli Gani Ottoh dalam surat dengan nomor 1010/PWI-P/LXXIV/2020,” ujar. Damanhuri. (zaituni/bj)