Jakarta, U&A.com – Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Paristiyanti Nurwardani mengatakan, untuk mewadahi kolaborasi reka cipta perguruan tinggi dan industri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Ditjen Dikti menghadirkan platform Kedaireka.
“Kedaireka menjadi semangat baru bagi perguruan tinggi dan dunia industri untuk bertransformasi dan membangun solusi bagi negeri” kata Paris pada rapat koordinasi bersama media dalam rangka Kolaborasi Reka Cipta, Kamis (12/11/2020).
Paris menuturkan, sebagaimana diketahui platform kedaireka telah diluncurkan sebagai bagian dari skema pendanaan matching fund pada acara Merdeka Belajar episode ke-6 yakni tentang “Transformasi Dana Pemerintah Untuk Pendidikan Tinggi”.
Ada pun tujuannya untuk membangun ekosistem Kampus Merdeka sebagai upaya menyelesaikan berbagai isu sosial masyarakat, tantangan industri, dan masalah perguruan tinggi melalui kemitraan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri.
“Kedaireka merupakan sebuah platform resmi Kemdikbud yang bertujuan untuk membangun kemitraan antara perguruan tinggi, dunia usaha, dan industri sebelum mengajukan hibah matching fund bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, Tim Kerja Akselerasi Reka Cipta Ditjen Dikti, Ade Kadarisman menyebutkan sinergi pentahelix ini dapat menghasilkan tujuan yang saling berkesinambungan. Pasalnya, dengan membawa industri ke kampus, perguruan tinggi dapat mempersiapkan SDM yang relevan dengan kebutuhan dunia industri dan sebaliknya, dunia industri juga dapat mengoptimalkan SDM serta reka cipta yang dihasilkan kampus untuk dimanfaatkan oleh industri.
Ade juga menyebutkan, selain akademisi, pemerintah, dunia bisnis dan komunitas profesi, kerja sama erat juga terus dijalin dengan media massa.
“Media merupakan bagian dari elemen pentahelix yang memiliki peran besar serta harus terlibat menjadi satu kesatuan dalam ekosistem reka cipta Indonesia yang tercermin melalui platform Kedaireka,” ujarnya.