Oleh : Natasia Christy Wahyuni / WIR
Perdana Menteri (PM) Boris Johnson mengumumkan London dan sebagian wilayah tenggara dan timur Inggris akan memasuki lockdown Tingkat 4 (Tier 4) mulai Minggu (20/12) pagi.
Pembatasan lebih ketat itu, diumumkan lewat memo singkat, dalam rangka menanggapi kemunculan tiba-tiba varian baru Covid-19. Namun, masih belum diketahui apakah varian itu lebih mematikan atau resisten terhadap vaksin yang ada.
Walaupun masih banyak yang belum diketahui dari varian baru itu, Johnson menjelaskan dibutuhkan tindakan secepatnya.
“Kami telah mengetahui lebih dari cukup untuk memastikan bahwa kita harus bertindak sekarang,” kata Johnson.
Ahli epidemiologi dan Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Whitty, mengakui jenis baru Covid-19 yang teridentifikasi di negara itu menular lebih cepat dan dibutuhkan pekerjaan lebih lanjut untuk memastikan jenis tersebut tidak menyebabkan tingkat kematian lebih tinggi.
“Seperti diumumkan hari Senin (14/12), Inggris telah mengindentifikasi varian baru Covid-19 lewat pengawasan genomik Kesehatan Publik Inggris,” kata Whitty, Sabtu (19/12).
Menurut Whitty, sebagai hasil penyebaran cepat dari varian bar, data pemodelan awal, dan tingkat insiden yang meningkat pesat di tenggara, maka Kelompok Penasihat Ancaman Virus Pernapasan Baru dan Berkembang (NERVTAG) saat ini menganggap jenis baru Covid-9 dapat menular lebih cepat.
Pembatasan baru di wilayah paling terdampak, yang naik dari Tingkat 3 ke Tingkat 4, akan setara dengan pembatasan saat penguncian nasional. Di London, bagian tenggara dan timur Inggris, penduduk diharapkan untuk tinggal di rumah terlepas dari pengecualian terbatas yang diatur undang-undang.
Penjualan non-esensial, pusat kebugaran indoor, fasilitas rekreasi, dan layanan perawatan pribadi akan ditutup mulai Sabtu tengah malam. Warga di wilayah Tingkat 4 jika bisa diharapkan bekerja dari rumah, menghindari bermalam di tempat lain, dan menghindari meninggalkan daerah setempat mereka.
Di seluruh Inggris, orang akan disarankan agar tidak berpergian. “Kami meminta setiap orang di seluruh tingkat pembatasan untuk tetap berada di wilayahnya. Orang-orang harus secara hati-hati mempertimbangkan jika mereka perlu berpergian ke luar negeri,” kata Johnson.
Johnson menegaskan keputusan sulit, tapi dia mengaku melakukan apa yang benar untuk melindungi orang-orang di Inggris.
“Mengingat bukti awal yang kami miliki tentang varian baru virus ini dan potensi risiko yang ditimbulkannya, maka dengan berat hati yang harus saya katakan kepada Anda bahwa kita tidak dapat melanjutkan Natal seperti yang direncanakan,” ujarnya.
Sebagai tambahan aturan, mereka yang berada di Tingkat 3 juga harus mengubah rencana Natal mereka. Lima hari “gelembung Natal” yang direncanakan sebelumnya akan digantikan dengan “gelembung tiga rumah” pada Hari Natal saja.
“Natal tahun ini akan berbeda, sangat sulit, tapi kita harus realistis. Kita mengorbankan kesempatan untuk melihat orang-orang terkasih sehingga ada kesempatan lebih baik untuk melindungi nyawa mereka jadi kita bisa melihat mereka pada Natal masa depan,” ujar Johnson.
Senada dengan Inggris, PM Skotlandia Nicola Sturgeon juga diperkirakan akan mengumumkan pembatasan lebih ketat.
Sumber:Suara Pembaruan