KARIMUN (U&A.com) – Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq melakukan launching pencanangan vaksinasi Covid-19, yang bertempat di RSUD Muhammad Sani Karimun, Sabtu (30/1/2021) dengan mengusung semboyan ‘Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit.
Dalam launching ini, Forkominda Kabupaten Karimun dan tenaga kesehatan di RSUD Muhammad Sani Karimun mendapat suntikan vaksinasi Covid-19 diantaranya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi, dr Ibnu dari RSUD Muhammad Sani Karimun.
Sementara itu Sekda Karimun HM Firmansyah serta Asisten I Pemkab Karimun Fajar Herrion yang awalnya telah menjalani proses screening dan pengecekan kesehatan dinyatakan belum bisa suntik vaksinasi Covid-19 karena alasan tensi tinggi.
Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq tidak ikut divaksin karena pernah terkena Covid-19. “Vaksin merek Sinovac ini tidak boleh diberikan pada orang yang memiliki penyakit bawaan tertentu dan orang yang sudah pernah terkena Covid-19. Saya tidak bisa ikut karna hipertensi, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat vaksin Covid-19 sedangkan Pak Wabup karena usianya sudah melewati batas usia penerima vaksin,” terang Rafiq.
Meski vaksin bukanlah jaminan terhindar dari Covid-19, vaksinasi adalah upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. Menurut Rafiq, vaksinasi rencananya dilaksanakan sampai Juni 2022.
“Untuk petugas kesehatan sampai April di tahap pertama. Pelayanan publik dan seluruh rakyat Indonesia juga wajib vaksinasi. Untuk Karimun sudah datang 3.480 vaksin,” jelas Rafiq.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Karimun Aunur Rafiq menyampaikan, pencanangan ini sekaligus sosialisasi agar tak lagi muncul keraguan publik terhadap vaksin Covid-19.
Untuk tahap awal, 3.480 vial vaksin yang diterima Kabupaten Karimun akan diperuntukkan bagi tenaga medis, pejabat publik dan tokoh masyarakat. Namun demikian, Rafiq menyebut tidak semua kalangan dapat divaksin produk Sinovac itu.
Diantaranya, faktor usia, orang hamil dan bagi yang tengah melakukan terapi jangka panjang serta mereka yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan seperti jantung, diabetes, ginjal, reumatik, kanker, HIV dan lainnya. “Bagi orang yang pernah terpapar Covid dan keluarga yang kontak erat, juga tidak perlu divaksin,” ucap Rafiq.,”
Sekda Karimun HM Firmansyah, yang juga Ketua Satgas Covid menjelaskan prosedur vaksinasi yaitu akan dilaksanakan 2 kali. Setelah disuntik pertama, 14 hari kemudian akan divaksin lagi.
Sementara itu, Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan SIK yang mendapat vaksinasi menuturkan, tidak ada yang aneh dalam vaksinasi. Dirinya percaya 100% pada keputusan Pemerintah terkait dengan vaksin.
“Persiapannya kemarin saya tes swab, hasilnya saya negatif, karena itu saya ikut vaksinasi. Ini adalah bentuk ikhtiar saya untuk tidak terpapar virus Covid-19. Tidak ada yang aneh dalam vaksinasi, biasa saja. Dan saya percaya bahwa yang dilakukan Pemerintah untuk rakyatnya adalah yang terbaik,” tegas AKBP Muhammad Adenan SIK.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Karimun Rachmadi mengatakan bahwa setelah launching ini, vaksinasi akan dilakukan pada tenaga kesehatan (nakes) di Karimun.
“Hari ini kita lanjutkan vaksinasi di Dinkes, dalam 4 hari ke depan kami berharap dapat menyelesaikan vaksinasi pada nakes. Sasaran nakes yang telah terdaftar sekitar 2.039 orang,” kata Rachmadi. (hj)