PARIAMAN (U&A.com) – Pemko Pariaman terus berupaya untuk menekan angka anak stunting di daerah setempat. Penanganannya ada dengan APBD, bantuan Kementerian Kesehatan, juga dana desa.
Dinas Kesehatan Kota Pariaman telah melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas petugas dalam penanganan tata laksana gizi buruk pada anak baru-baru ini. Pelatihan peningkatan kapasitas petugas dalam penanganan tata laksana gizi buruk pada anak tersebut diikuti 30 peserta.
Kepala Bidang Kesmas dan Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Delri Soni kepada media online U&A.com, Senin (15/3/2021), menjelaskan, berdasarkan hasil penimbangan massal pada bulan Februari 2021 kemarin, diinput pada aplikasi EPPBGM, kondisi anak stunting di Kota Pariaman ada sekitar 9,1 % dari 6.140 balita /anak yang ditimbang.
“Upaya yang dilakukan terhadap balita/anak yang stunting, dengan memberi makanan tambahan pada anak tersebut, dan dibiayai dari APBD Kota Pariaman, bantuan Kemenkes dan termasuk melalui dana desa yang ada. Bantuan yang diberikan, makanan tambahan untuk pemulihan anak stunting, di antaranya susu dan biskuit, tergantung kondisi anak,” kata Delri Soni.
Lamanya, kata Delri lagi, 90 hari. “Pemberian makanan tambahan tersebut dan diantarkan langsung ke rumah-rumah anak stunting via bidan desa dan puskesmas. Pantauan pemulihan itu dilakukan oleh bidan desa sekali sebulan,” ulasnya. (MC Kominfo Kota Pariaman/bj)