“Saya memulai karier dari menjual masakan di depan rumah ketika bulan puasa, waktu itu suami saya yang kelaut tidak mendapat kapal untuk berangkat sehubungan kapal yang biasa di ikutinya naik dek sehingga saya jadi putar otak untuk mendapatkan uang biaya rumah tangga dalam bulan puasa, kiranya usaha yang saya awali ini mendapat respon yang positif dari warga pariaman sehingga masakan saya laku keras” ujar Ayang Er, ibu dari Indra Satriya pejabat TNI AD di Tanjung Pinang, Riau.
Menurut Ayang yang memiliki anak tiga orang ini perjuangannya untuk menjadikan anaknya menjadi berguna sangat penuh dinamika.
“Untuk membiayai anak saya Indra Satriya jadi tentara saja saya harus banting tenaga segala usaha saya lakukan tetapi alhamdulillah ternyata memasak ini juga yang mengantarkan akan saya lulus usaha memasak baralek saya sampai dapat pesanan ke luar daerah ” ujarnya senang karena aoa yang dia lakukan merupakan warisan dari ibunya.
Ayang Er yang memiliki anak tiga orang ini telah berhasil mendidik anaknya menjadi anak yang berguna dimana anak yang tua berpangkat Serma TNI AD, kini sedang mengajukan kenaikan pangkat Pelda
Sedangkan yang nomor dua menjadi pengusaha ikan yang diperhitungkan dan anaknya yang bungsu merupakan salah seorang pengurus Sekolah Dhuafa Gratis Nurul Bahari di kelurahan Pasir Lohong,
Namun demikian kehidupan ayang Er tetap bersahaja layaknya warga biasa saja, dia sama sekali tidak menampakkan bahwa mereka kini merupakan keluarga berkelas. Padahal laut pariaman dikuasai adik iparnya Dinul yang menjadi orang keoercayaan Walikota dalam mengurus transportasi laut. (bj)