SAGA SAJA Wujudkan Mimpi Susi Sepriani Kuliah di PT

PARIAMAN (U&A.com) – Tahap pertama Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SAGASAJA) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pariaman sejak Tahun 2018, ada 10 orang putra putri terbaik Kota Pariaman yang dikuliahkan di Politeknik Negeri Padang (PNP). Susi Sepriani (21), salah seorang mahasiswa PNP yang mengikuti program unggulan Kota Pariaman ini. Sekarang ia duduk pada semester akhir Perguruan Tinggi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik.

“Alhamdulillah berkat program unggulan Pemko Pariaman SAGASAJA, saya bisa kuliah hingga sekarang sudah memasuki semester akhir perguruan tinggi. Saya berhasil melanjutkan pendidikan di PNP dengan jurusan D3 Bahasa Inggris. Banyak bantuan yang saya terima melalui program SAGASAJA, mulai dari pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) sampai uang saku Rp500 rb/bulan,“ ungkapnya di Pariaman, Selasa (27/04/2021).

“Awalnya saya mengetahui adanya program SAGASAJA ini dari pihak desa. Desa memberikan informasi bahwa ada program SAGASAJA untuk warga Kota Pariaman yang kurang mampu melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi. Setelah semua proses dan persyaratan saya penuhi, saya ditemani ibu untuk mengikuti ujian masuk PNP yang didampingi oleh pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman sampai akhirnya saya diterima di Politeknik tersebut,“ cerita anak dari seorang petani ini.

Anak tertua dari tiga orang bersaudara yang tinggal di Desa Tungkal Selatan, Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman, ini tidak menyangka akan bisa lanjut ke perguruan tinggi karena melihat kondisi keluarga yang kurang mampu, apalagi dengan menjadi anak tertua. Sementara dua orang adiknya masih sedang duduk dibangku SMP dan balita. Mereka masih membutuhkan biaya.

“Namun dengan program SAGASAJA ini, saya kuliah dan bertahan bahkan saat ini sudah berada di semester akhir. sejak awal bergabung selalu mendapatkan Indeks Prestasi diatas 3. Hal itu yang membuat, saya lebih bersemangat karena masih terus dibantu oleh Pemko Pariaman,” katanya.

Itu memang aturannya, apabila nilai menurun maka bantuan untuk sementara distop sampai IPK kembali naik. Untuk semester satu 3,58, semester dua 3,48, semester tiga 3,71, semester empat 3,76 dan Semester enam 3,88.

Untuk mempertahankan dan meningkatan nilai tersebut, anak dari pasangan Zulpen Lubis yang bekerja sebagai petani dan Neliawati sebagai ibu rumah tangga ini punya trik tersendiri.

“Setiap malam saya selalu belajar, apabila saat libur dan membantu ayah keladang, saya juga sempatkan membaca. Apabila ada tugas dari dosen, saya akan selalu kerjakan dari awal sehingga untuk mengumpulkan tugas tersebut saya berusaha untuk secepatnya dan tidak menunggu batas akhir pengumpulan,“ terangnya.

Bantuan lain juga diperoleh oleh mahasiswi yang saat ini sedang melakukan magang pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Pariaman. Salah satunya untuk kuota belajar sampai saat ini sudah digratiskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

“Saya bertekad akan membantu keluarga nantinya untuk membiayai adik – adik sehingga mereka juga bisa lanjut keperguruan tinggi tanpa mengharapkan bantuan SAGASAJA lagi dan bantuan ini bisa diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Ucapan terima kasih tak terhingga atas bantuan yang telah diberikan Pemerintah Kota Pariaman khususnya Walikota Pariaman Genius Umar yang telah menjadikan SAGASAJA menjadi salah satu program unggulan di masa kepemimpinannya. Semoga ini menjadi penyemangat bagi adik-adik pelajar Kota Pariaman lainnya yang merasa kurang atau bahkan tidak punya biaya untuk kuliah. Jangan putus asa dan tetap semangat, terus berjuang dan gapailah cita – cintanya,“ tutupnya. (MC Kominfo Kota Pariaman/bj)

Sebarkan

Related posts

7 Siswa SDN 04 Rawang Pariaman Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Konsumsi Minuman Kemasan

Sekdako Pariaman Apresiasi Nasionalisme Randi

Randang Tungku Go Online