KARIMUN (U&A.com) – Setiap kedatangan kapal dari pelabuhan Sunda Kelapa Tanjung Priok, Jakarta tujuan Tanjung Balai Karimun diwajibkan untuk menjalani tes PCR sebelum melakukan aktifitas bongkar muat di pelabuhan Karimun.
“Kami sudah menyurati otoritas pelabuhan Sunda Kelapa untuk mewajibkan tes PCR ABK kapal yang akan melakukan aktifitas bongkar muat di Karimun. Kita upayakan pemberlakuannya bisa secepatnya,” tegas Kepala KSOP Kelas I Tg Balai Karimun Jon Kenedi M.Mar.Eng.MM kepada U&A.com, Selasa (29/6/2021).
Jon menyebutkan langkah ini diambil untuk mengantisipasi terjadinya penambahan positif covid 19 terhadap para ABK kapal serta mendukung upaya dari Satgas Covid 19 Kabupaten Karimun untuk menekan angka positif covid 19.
Jon mengatakan, sampel swab PCR harus diambil dalam kurun waktu paling lama 3×24 jam sejak tanggal pemeriksaan sebelum keberangkatan.
“Dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan tersebut saat tiba di pelabuhan,” kata Jon.
Jhon menjelaskan, alasan pemberlakuan tersebut dengan memperhatikan perkembangan Covid-19 khususnya para ABK kapal yang meningkat.
Sampai saat ini sudah 3 ABK kapal dari KM Glorie Indah I dan KM Lintas Bahari yang dinyatakan positif covid dimana satu orang kapten kapal meninggal karena covid 19 dan 8 ABK kapal menjalani karantina mandiri di SMA 4 binaan Karimun di Sei Bati Kecamatan Tebing.
“Kami minta bantuan dan kerja sama semua operator dan perusahaan pelayaran serta operator pelabuhan untuk saling kerjasama dan koordinasi bersama mencegah dan menekan perkembangan covid 19 di Karimun,” jelas Jon.
Diberitakan SATGAS Penanganan COVID-19 Kabupaten Karimun meningkatkan kewaspadaan di Pelabuhan Bongkar Muat Tanjung Balai Karimun, khususnya terkait kedatangan kapal dari pelabuhan Sunda Kelapa Tanjung Priok, Jakarta setelah ditemukannya tiga ABK kapal yang terpapar COVID-19 serta belasan ABK kapal menjalani karantina.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Karimun Rachmadi di Karimun, Senin (28/6/2021), sampai saat ini sudah 3 ABK kapal yang dinyatakan positif covid dimana satu orang kapten kapal meninggal karena covid 19.
“Hari ini satu ABK KM Lintas Bahari I, kapal pengangkut barang (cargo) dari pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) tujuan Tanjung Balai Karimun yang kita bawa dan evakuasi karena terpapar covid ke RSUD HM Sani. Sementara 8 ABK lainnya kita karantina di SMPN 2 binaan,” ujar Rachmadi kepada U&A.com, Senin (28/6/2021) siang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun ini, Satgas COVID-19 Kabupaten Karimun bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) benar-benar mewaspadai hal tersebut.
“Penambahan Klaster baru ini jadi fokus utama kita. Beberapa langkah yang diambil diantaranya melakukan tracking kepada ABK kapal dan memantau kondisi mereka. Selanjutnya kapal tidak kita perbolehkan bersandar selama 14 hari,” tegas Rachmadi.
Klaster baru Covid 19 muncul di Kabupaten Karimun setelah satu lagi ABK kapal Cargo dinyatakan positif covid 19 dan dievakuasi ke RSUD HM Sani.
Satu orang ABK kapal cargo KM Lintas Bahari dinyatakan positif covid 19 dan langsung dibawa dan dievakuasi oleh petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Domestik Tanjung Balai Karimun setelah sampai di Karimun, Senin (28/6/2021).
Sementara belasan ABK kapal pengangkut barang (cargo) dari pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) tujuan Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepri ini mesti menjalani rapid tes (PCR).
Pantauan media online U&A.com dari pelabuhan domestik, terlihat sekitar 6 orang petugas KKP berseragam covid lengkap membawa satu ABK kapal KM Lintas Bahari menuju mobil ambulance untuk dibawa ke RSUD HM Sani.
“Satu sudah positif dari hasil tes yang dilakukan sementara belasan ABK kapal menjalani rapid tes (PCR). Kondisi ABK sudah kekurangan oksigen ditubuhnya. Sementara kapal tidak dibolehkan sandar selama 14 hari,” ujar petugas di pelabuhan domestik.
Dengan adanya penambahan kasus ini tercatat sudah 3 ABK kapal Cargo yang dinyatakan positif covid 19 dan menjadi Klaster baru di Karimun. Satu ABK meninggal dan sudah dimakamkan.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 15 anak buah kapal-kapal KM Glorie Indah I harus menjalani rapid test, setelah nakoda kapal pengangkut barang cargo meninggal dunia secara mendadak.
Kapten kapal KM Glorie Indah I, kapal pengangkut barang (cargo) dari pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) tujuan Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepri bernama Abdul Syukur ditemukan sudah meninggal di kamar kapal KM Glorie Indah I beberapa jam sebelum sampai sampai dan bersandar ke pelabuhan Taman Bunga Tanjung Balai Karimun, Sabtu (19/6/2021).
“Sesuai prosedur penanganan, evakuasi dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan. Termasuk terhadap 25 ABK KM Glorie Indah I prosedur penanganan Covid-19 dilakukan rapid test oleh petugas KKP (Karantina Kesehatan Pelabuhan),” kata Sekda Karimun HM Firmansyah juga juga Ketua Tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Karimun.
Setelah dilaksanakan pemeriksaan terhadap ABK, petugas KKP setempat langsung membawa jenazah Kapten Kapal dengan pengawalan ketat dari petugas Polres Karimun.
“Jenazah langsung kita bawa ke RSUD HM Sani pada hari Minggu (20/6/2021) sekitar jam 10.00 pagi. Sementara untuk ABK Kapal setelah kita lakukan pemeriksaan satu orang diisolasi di karantina SMPN Binaan Karimun. Sementara ABK yang lain di karantina di kapal dan tidak bolehkan bersandar 14 hari ke depan sesuai dari arahan pak Bupati,” ujar HM Firmansyah.
Sementara berdasarkan keterangan dan informasi yang dihimpun menyebutkan, pada Sabtu (19/7/2021) siang sekitar pukul 13.00 Wib Kapten kapal KM Glorie Indah I Abdul Syukur selesai makan siang langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat.
“Namun 6 jam sesudah itu sesuai shif untuk bekerja lagi sekitar pukul 19.00 Wib, terlihat kapten kapal Abdul Syukur belum keluar dari kapalnya. Kemudian atas inisiatif dan kecurigaan dari ABK kapal bersama-sama langsung membuka pintu kamar dan mendapati kapten kapal sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ucap sumber U&A.com.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachamadi, yang juga juru bicara Tim Gugus Tugas covid 19 Kabupaten Karimun menyampaikan, proses pemakaman Abdul Syukur dilaksanakan dengan protokol covid 19 yang ketat. Semua petugas pemakaman berpakaian APD lengkap dengan hazmat, masker dan sarung tangan lateks.
“Sudah dimakamkan semalam di Sememal. Hasil rapid antigen nya dinyatakan positif. Sementara PcR sudah tidak bisa dilakukan,” ujar Rachmadi kepada media online U&A.com, Senin (21/6/2021).
Sementara Kapolres Karimun AKbP M Adenan Sik menyampaikan terkait dengan kematian kapten kapal KM Glorie Indah I Abdul Syukur telah diambil langkah-langkah diantaranya ABK kapal yang dinyatakan positif diserahkan ke Satgas covid 19 pelabuhan domestik dan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di SMP 2 Karimun.
“Sementara yang bersangkutan yakni kapten kapal sudah dimakamkan di sememal tadi malam,” ujar M Adenan saat dikonfirmasi media online U&A.com, Senin (21/6/2021). (hj)