*Digelar oleh Lembaga Penguji Kompetensi Wartawan (LPKW) UPN ‘Veteran Yogyakarta bekerjasama dengan Kedubes AS di Indonesia.
KARIMUN (U&A.com) – Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta, Dr M Irhas Effendi, M.SI membuka secara resmi ‘In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan’ Zona-2 Karimun-Lingga yang digelar selama dua hari secara zoom mulai hari ini, Rabu (22/9/2021).
Ini adalah rangkaian dari pelatihan wartawan perbatasan yang digelar oleh Lembaga Penguji Kompetensi Wartawan (LPKW) UPN ‘Veteran Yogyakarta bekerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Indonesia. Setelah Zona-1 Batam-Tanjungpinang Senin-Selasa (20-21/9/2021). Lalu, Zona-3 Anambas-Natuna (27-28/9/2021).
“Wartawan, memiliki peran strategis menyerap informasi, menginventarisasi segala potensi, dan menyebarkannya ke tengah masyarakat untuk mendukung pembangunan pemerintah,” ujar M Irhas Effendi.
Pada acara pembukaan pelatihan ini, hadir Konsul dan Pejabat Utama Konsulat Amerika Serikat (AS) Medan, Gordon S. Church, Sekda Kabupaten Karimun, Dr. M Firmansyah, M.SI serta para pejabat Forkominda Karimun dan Lingga.
“Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Kedubes AS dan Konsulatnya di Medan, merasa bangga bisa bermitra dengan UPN Veteran Yogyakarta untuk bisa menjalankan kegiatan yang penting ini,” ujar Gordon S. Church.
Gordon menambahkan, usaha bersama semakin mendesak untuk mengamankan Laut Cina Selatan. Itulah makanya, pelatihan ini menjadi sangat penting. Pelatihan ini telah mempertemukan kita untuk bersama memberikan informasi yang benar kepada masyarakat dan mengamankan laut kita bersama.
Media dan seluruh insan pers, lanjut Gordon, memiliki peran strategis menjaga keamanan dan keselamatan Laut Cina Selatan. Karena media memiliki peran kekuatan untuk memberikan informasi ke publik yang mempengaruhi opini publik.
“Terimakasih kepada para wartawan dan peserta pelatihan yang tidak pernah lelah. Kami menantikan tulisan kalian,” tegasnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Karimun, M Firmansyah mewakili Bupati Karimun, Aunur Rafiq menyampaikan apresiasinya kepada LPKW UPN ‘Veteran Yogyakarta dan Kedubes AS di Indonesia karena bersesia menggelar pelatihan ini di Zona Karimun.
“Dengan adanya pelatihan ini, maka adek-adek kami wartawan di Karimun akan dapat meningkatkan wawasan dan keilmuan mereka mengenai jurnalistik dan maritim,” ujar Firmansyah.
30 wartawan insan pers Karimun tercatat tercatat sebagai peserta “in House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan” mulai melakukan liputan kolaboratif terkait maritim, Rabu (22/9/21).
Sebelum turun ke lapangan para peserta telah diberi pembekalan selama dua hari, Senin- Selasa (20-21/9/21) oleh berbagai narasumber. Pelatihan wartawan perbatasan ini diselenggarakan oleh Lembaga Penguji Kompetensi Wartawan (LPKW) UPN ‘Veteran’ Yogyakarta bekerjasama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Indonesia
Direktur LPKW UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, Susilastuti mengatakan, liputan kolaboratif ini merupakan liputan berkedalaman (indepth reporting). Para peserta akan mengangkat berbagai isu maritim yang ada di Kepri.
Setelah mendapat berbagai materi mengenai keamanan maritim, jurnalisme data, teknik wawancara, kode etik jurnalistik dan teknik liputan berkedalaman, maka hari ini mereka akan memulai tugas liputan kolaboratif setiap kelompok,” ujar Susilastuti, Rabu (22/9/21).
Dalam liputan kolaboratif ini para peserta pelatihan zona-1 dibagi menjadi 10 kelompok. Setiap dua kelompok akan didampingi oleh seorang fasilitator dari UPN ‘Veteran’ Yogyakarta yang berlatar belakang wartawan. Mereka itu adalah Panji Dwi Arsianto, Sika Nur Indah, Khuswatun Khasanah, Senja Yustisia dan Kurnia Arofah.
Para fasilitator itu akan membimbing para peserta agar liputan mereka lebih fokus dan memenuhi standar liputan berkedalaman sebelum nantinya karya-karya mereka itu akan dipublikasikan di media mereka masing-masing lalu dibukukan,” tambah Susilastuti.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Kepri In House Training Jurnalistik Maritim Berwawasan Kebangsaan, Saibansah Dardani menambahkan, dalam liputan kolaboratif ini, para peserta diminta untuk sementara waktu menanggalkan ego media masing-masing. Karena dalam kelompok ini, mereka telah menjadi satu tim meski berasal dari berbagai media.
“Semua peserta tidak boleh lagi membawa ego medianya sendiri, karena sekarang mereka bekerja dalam satu tim dengan fokus liputan yang telah mereka sepakati bersama,” ujar Assesor Uji Kompetensi Wartawan LPKW UPN ‘Veteran’ Yogyakarta itu. (r/hj)