JAKARTA (U&A.com) – Sampai dengan kuartal III tahun 2021 PT Timah Tbk (TINS) mampu merealisasikan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp612 miliar atau melesat 340% (9M20: rugi Rp255 miliar).
Perseroan juga mencatat peningkatan profitabilitas yang signifikan dengan capaian EBITDA sebesar Rp1.813 miliar atau naik 108% (9M20: Rp870 miliar) dan EBITDA margin sebesar 18,7% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 7,3%.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan yang digelar secara hybrid di Hotel Ritz Charlton, Kamis (23/12/2021).
Komisaris Utama/Independen TINS Alfan Baharudin dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyampaikan, Produksi bijih timah pada 9M21 mencapai 17.929 ton atau turun 48% (9M20: 34.614 ton), dimana sebesar 44% berasal dari penambangan darat, dan 56% berasal dari penambangan laut. Berbanding lurus dengan produksi bijih timah, produksi logam timah mencapai 19.120 metrik ton atau turun 49% (9M20: 37.588 metrik ton).
Penurunan produksi bijih timah ini masih terkait dengan adanya pandemi covid-19 dan dinamika penambangan bijih timah di darat.
Penjualan logam timah pada 9M21 mencapai 19.059 metrik ton atau turun 58% (9M20: 45.548 metrik ton). Meskipun volume penjualan menurun, Perseroan mencatatkan harga jual rerata logam timah pada 9M21 sebesar USD30.158 per metrik ton atau naik secara signifikan sekitar 79% (9M20: USD16.832 per metrik ton).
Kondisi Global
Masih menyisakan beberapa hari sebelum tutup tahun, 2021 masih menjadi tahun yang cukup berat bagi sejumlah entitas bisnis di tanah air. Pandemi Covid-19 masih menyisakan sejumlah permasalahan produsen timah dunia. Namun di lain sisi, mulai pulihnya beberapa sektor ekonomi, dimana salah satunya ditandai dengan peningkatan konsumsi terhadap tin-related products berupa produk elektronik membuat permintaan atas komoditas timah melesat.
Pada periode sembilan bulan pertama tahun 2021 (“9M21”), harga rerata logam timah LME sebesar USD30.550, dengan level tertinggi pada USD37.600 dan di level terendah pada USD20.965.
Pelaksanaan RUPS Luar Biasa TINS mengumumkan Achmad Ardianto resmi diangkat sebagai Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS). “Memberhentikan secara hormat Saudara Mochtar Reza Pahlevi sebagai Direktur Utama. Mengusulkan pengangkatan nama-nama tersebut sebagai Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris PT Timah Tbk, Saudara Achmad Ardianto sebagai Direktur Utama,” kata Alfan Baharudin Komisaris Utama/Independen TINS dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Achmad Ardianto dari profil yang dipaparkan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Garam (Persero) Tbk. Selain itu, sebelum menjadi Dirut PT Garam, juga pernah mengisi jabatan sebagai Direktur SDM PT Freeport Indonesia.
Kemudian pada jajaran direksi terjadi perubahan yaitu pada posisi Direktur Keuangan yang semula dijabat oleh Wibisono digantikan oleh M Krisna Sjarif, pada posisi Direktur SDM semula dijabat oleh Muhammad Rizki digantikan oleh Yennita, kemudian juga pergeseran posisi pada Direktur Operasi yang semula dijabat oleh Agung Pratama berganti dengan Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha yang semula dijabat oleh Alwin Albar digantikan oleh Purwoko. Sementara itu perubahan nomenklatur juga dilakukan dengan penghapusan Direktur Niaga pada perusahaan.
Pelaksanaan RUPS Luar Biasa TINS kali ini masih menerapkan protokoler pencegahan Covid-19 secara ketat, di mana jumlah Pemegang Saham dan Penyelenggara yang hadir diwajibkan memakai masker, menjalani tes antigen dan menjaga jarak. Undangan lainnya mengikuti jalannya pelaksanaan RUPSLB melalui fasilitas zoom. (r/hj)