KARIMUN (UA&.com) – TNI Angkatan Laut melalui Komand Armada I (Koarmada I) menggelar press release penangkapan kapal tanker MT World Progress yang berlayar dari Dumai menuju India di Selat Malaka, Rabu (27/4/2022).
Kapal ini diketahui mengangkut 34.854,3 MT RBD Palm Olein tanpa dokumen resmi.
Panglima Koarmada I Laksamana Muda (Laksda) Arsyad Abdullah, SE, M.A.P direncanakan akan melaksanakan langsung press release MT World Progress di Mako Lanal TBK, Jumat (13/5/2022) siang nanti.
Dalam informasi resmi yang berhasil dihimpun redaksi U&A.com. sebelum pelaksanaan press release, Pangkoarmada I beserta rombongan terlebih dahulu menggelar pertemuan internal di Mako Lanal Tbk dengan agenda pemaparan dari penyidik Lanal TBK tentang perkembangan penanganan perkara MT World Progress.
Seperti diberitakan, TNI AL melalui KRI Beladau-643 mengamankan kapal tanker MT World Progress yang mengangkut palm olein 34.854,3 metrik ton di wilayah perairan Selat Malaka yang merupakan perairan teritorial Indonesia.
“MT World Progress diduga melakukan pelanggaran karena tidak melengkapi sejumlah dokumen yang sah,” kata Panglima Koarmada I Arsyad Abdullah dalam keterangan tertulis, Kamis (27/4/2022).
MT World Progress merupakan Kapal Tanker Berbendera Liberia dinakhodai Belov Alexander berkebangsaan Rusia dengan jumlah ABK 22 WNA (7 Rusia, 6 Ukraina, dan 9 India). Kapal ini diduga melakukan pelanggaran dokumen dengan spesifikasi GT kapal yang tertera di salah satu dokumen, berbeda dengan dokumen lain. Spesifikasi kapasitas mesin pendorong yang tertera di salah satu dokumen berbeda dengan dokumen lain.
Arsyad mengatakan, kondisi ini melanggar Pasal 302 ayat (2) Jo. Pasal 117 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Penangkapan MT. World Progress merupakan implementasi perintah Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono yang memerintahkan jajarannya untuk menangkap dan memproses hukum bila menemukan adanya kapal yang melakukan ekspor CPO atau minyak sawit beserta turunannya.
“Dalam dua minggu terakhir, TNI AL Komando I telah menangkap lima kapal yang membawa muatan minyak sawit dan turunannya yang saat ini sedang dalam proses penyelidikan,” kata Arsyad. (hj)