* Pelatihan Manajemen Masjid Se – Kabupaten Karimun Tahun 2022
KARIMUN (U&A.com) – Takmir Masjid harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Dalam kondisi sekarang pengelolaan Masjid harus profesional dan ideal, dalam artian Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah mahdah akan tetapi bagaimana Masjid berfungsi sosial sehingga keberadaan Masjid dirasakan oleh masyarakat sekitar Masjid
Hal itu disampaikan oleh Bupati Kabupaten Karimun Provinsi Kepri Dr H Aunur Rafiq saat membuka kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid se – Kabupaten karimun tahun 2022 kepada sebanyak 100 orang pengurus masjid di 14 kecamatan se-Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), bertempat di Gedung Nasional Karimun, 28-29 September 2022.
“Melalui pelatihan ini diharapkan agar semua pengurus dapat memanagemen masjid dengan baik sehingga seluruh pengurus harus dapat saling bahu membahu agar bisa managemen masjid lebih baik kedepannya. Tujuannya tidak lain agar seluruh Masjid di Kabupaten Karimun ini semakin makmur. Kemudian harus dipadukan dengan diselenggarakannya berbagai kegiatan dengan baik,” ujar Bupati Rafiq.
Ia menyampaikan, pengelolaan masjid yang profesional dan modern memungkinkan lahirnya masjid yang akan menjadi pusat kegiatan jamaah, sehingga kemakmuran masjid dapat terwujud.
Bupati Karimun Aunur Rafiq juga meminta dan mengharapkan agar peserta pelatihan dapat mendiskusikan persoalan yang sering ditemui para pengurus masjid di lingkungan setiap kecamatan.
Dengan begitu, permasalahan yang sering terjadi dapat dipecahkan dan di carikan solusi secara mufakat bersama-sama.
“Selama ini masih ada pengurus masjid yang mengeluh dan belum memahami managemen masjid yang baik. Jadi di sela pelatihan dibuat diskusi untuk memecahkan masalah agar tidak menjadi permasalahan yang panjang,” ujarnya.
Sementara, Kabag Kesra dan Keagamaan, Baginda Malim Siregar mengatakan, tujuan kegiatan tersebut guna memberikan pemahaman kepada pengurus masjid di wilayah Kabupaten Karimun.
“Agar masjid tidak hanya sebagai tempat meraih surga, tapi juga ada nilai-nilai dan konsep ibadah yang harus dilaksanakan dalam kemaslahatan umat,” ujar Baginda Malim Siregar.
Dengan begitu, Baginda Malin berharap agar para pengurus masjid dapat memahami bagaimana mengelola Masjid dimasa new normal.
“Pemaparan materi yang diberikan oleh lima orang pemateri, berharap para pengurus masjid setelah ini mampu mengelola masjid di masa meredanya pandemi covid-19 ini,” ujarnya.
“Adapun yang menjadi narasumber dari kegiatan ini adalah diantaranya Kepala Kanwil kementerian agama Provinsi Kepri, Pengurus Badan Wakaf Indonesia Cabang Batam, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Karimun, Ketua Dai Tarbiah Masjid Agung Karimun dan saya sendiri selaku Kabag Kesra Setda Kab. Karimun,” terang Baginda Malin.
Sementara dalam proses pemberian materi, ada beberapa peserta pelatihan yang merupakan pengurus masjid memberikan pertanyaan dan sanggahan mengingat di lapangan masih ada takmir masjid yang berpikiran bahwa kemakmuran Masjid itu hanya dilihat dari kemegahan masjid itu sendiri tanpa melihat aktifitas lain selain ibadah.
Dalam mengatasi pemikiran dan pemahaman tersebut, ia mengatakan bahwa perlu duduk bersama agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan tanpa ada kesalah fahaman diantara pengurus yang dapat menghambat aktifitas di Masjid. (hj)