Infrastruktur Jalan Mengkhawatirkan, Pulau Durai ‘Dianaktirikan’

* Sedih Tengok Bupati Karimun Ekpos Pembangunan Jalan di Pulau Kundur

KARIMUN (U&A.com) – Masyarakat Kecamatan Pulau Durai Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau, merasa dianaktirikan dari kegiatan pembangunan wilayah lain di Kabupaten Karimun Darussalam ‘Negeri Bumi Berazam’.

Salah satu masalah yang menonjol ialah pembangunan infrastuktur beberapa titik jalan di tempat mereka yang dijanjikan bakal dibangun tapi tak kunjung dibangun dan tidak mendapatkan prioritas.

“Saat kami tengok dan bace Pak Bupati Karimun ekpos soal pembangunan infrastruktur jalan di Pulau Kundur kemaren ditengok sangat molek dan elok sangat, tetapi bagi kami sangat sedih, bile lah tempat kami dibuat macam tu. Janji nak bangun khan jalan tinggal janji saja,” ucap Raja Saprizal, warga Desa Tanjungkilang Kecamatan Durai saat menghubungi U&A.com, Rabu (30/11/2022) siang.

Ia menyebut, pembangunan infrastruktur Kecamatan Durai masih banyak tertinggal. “Jalan-jalan masih banyak yang belum di semenisasi atau di aspal. Pemerintah Daerah masih memandang rendah dengan Kecamatan Durai,” ucapnya sedih.

Raja Saprizal menegaskan, ”Katanya Kecamatan Durai khususnya kami di Desa Tanjungkilang ini wilayah kecamatan Kabupaten Karimun, tetapi kami lebih sering dianaktirikan dalam pembangunan infrastrukturnya. Kami menjadi bingung, apa benar kami warga Karimun.”

Ia juga menyadari bahwasanya masyarakat Durai mempunyai perwakilan di DPRD Karimun tetapi tentunya punya daya dan keterbatasan juga. Tetap kalau soal pembangunan infrastruktur jalan tentunya adalah tanggung jawab dari pemda Karimun yang dipimpin oleh Bupati Dr H Aunur Rafiq dan jajarannya.

Inilah kondisi jalan di Desa Tanjungkilang Kecamatan Durai yang mengkhawatirkan dan belum mendapat sentuhan pembangunan

“Sepertinya saat ini kami tidak butuh Bupati atau pemimpin, tetapi yang kami butuhkan saat ini adalah butuh ‘pemimpin yang seperti tukang’ yang punya solusi untuk memperbaiki keadaan yang ada ini. Tukang yang bisa melihat dan mampu menemukan. Tukang yang bisa mendengar dan mampu menyimpulkan. Tukang yang tidak merasa bisa tapi bisa merasakan dan Tukang yang memiliki solusi dan inovasi,” jelas Raja Saprizal.

Raja Saprizal menyebut apa yang disampaikannya ini adalah fakta dan dari kenyataan yang ada dan potret kehidupan yang terjadi saat itu terkait pembangunan infrastruktur di Pulau Durai saat ini,

“Kita bicara data dan juga janji-janji dari para pemimpin negeri. Tempat kami belum mendapat skala prioritas sementara tempat lain lebih diperhatikan. Ini yang membuat kami sedih dan tak habis pikir. Jangan sampai nanti kami cakap pemimpin saat ini hanya lebih mementingkan mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi lewat pencitraan semata saja. Memang sebentar lagi di 2023 ada pemilu legislatif dan di 2024 ada pemilihan kepala daerah,” ucap Raja Saprizal.

Sebagaimana diberitakan Aunur Rafiq didampingi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Karimun Cahyo Prayitno ST turun ke beberapa lokasi pengerjaan innfrastuktur jalan di Pulau Kundur guna melihat secara langsung hasil pengerjaanya untuk memastikan pengerjaan ruas jalan benar-benar rampung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, Senin (28/11/2022).

Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq S.Sos M.Si didampingi Kepala Dinas PUPR Karimun Cahyo Prayitno ST dan rombongan berjalan di atas jalan aspal yang baru dibangun di Pulau Kundur

Ada 5 titik pembangunan ruas jalan yang ditinjau oleh Bupati, pertama ada ruas jalan di Simpang Tanjungsari Kecamatan Kundur, ruas jalan Parit Gantung Kecamatan Kundur, ruas jalan Parit Baru Kecamatan Kundur dan ruas jalan protokol di Tanjungberlian Kecamatan Kundur Utara.

“Kita meminta dan berharap infrastruktur jalan yang telah dibangun ini dapat meningkatkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat di Pulau Kundur,” kata Aunur Rafiq.

Ia menyebut, Pemerataan infrastruktur dimaksudkan untuk menumbuhkan potensi peningkatan perekonomian di pulau-pulau yang sebelumnya tampak tak tersentuh.

Aunur Rafiq mengharapkan agar sentra-sentra sumber ekonomi yang ada di daerah dapat tersambung dengan adanya sejumlah infrastruktur yang dibangun. Dengan tersambungnya sentra industri dan pariwisata, maka denyut perekonomian daerah akan semakin kencang.

Ia menegaskan, pembangunan fisik atau infrastruktur hingga ke pulau-pulau terus dilakukan sebagai wujud pemerataan pembangunan di Kabupaten Karimun.

Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq S.Sos M.Si didampingi Kepala Dinas PUPR Karimun Cahyo Prayitno ST dan rombongan berjalan di atas jalan aspal yang baru dibangun di Pulau Kundur

Aunur Rafiq menyampaikan bahwa pembangunan terus berjalan dan tidak akan berhenti, sejumlah kecamatan seperti Ungar, Belat dan Durai juga menjadi skala prioritas pembangunan pada tahun 2023 mendatang.

“Fokus pembangunan saat ini tidak lagi terpusat, tapi menyebar. Ini upaya kita mewujudkan pemerataan pembangunan bagi masyarakat di pulau-pulau. Pemerataan ini sudah kita buktikan seperti pembangunan ruas jalan, drainase, posyandu, puskesmas dan lainnya,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa selama 7 tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Anwar Hasyim sudah lebih ruas jalan sepanjang 200 kilometer yang dibangun di 12 kecamatan melalaui APBD.

Jumlah panjang jalan yang dibangun ini belum termasuk pembangunan jalan dari Alokasi Dana Desa yang bersumber dari APBD Kabupaten Karimun.

“Contoh 1 desa saja jalan lingkungannya ada 5 kilometer saja, selama 7 tahun dikali 42 desa yang ada di Karimun. Berarti total ada lebih 200 kilometer jalan yang sudah dibangun di desa-desa. Inilah upaya kita terhadap infrastruktur desa,” terang Aunur Rafiq. (hj)

Sebarkan

Related posts

Sports Betting Chances Today & Gambling Lines”

Kejari Karimun Musnahkan Sejumlah Barang Bukti Kejahatan, Pastikan Tidak Ada yang Disisihkan

Dokumen Kesehatan 500 Ekor Sapi dari NTT Dinyatakan Lengkap