KARIMUN (U&A.com) – PT PLN (Persero) ULP Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepri meminta kepada para pelanggan besarnya seperti industri, hotel, swalayan dan lainnya untuk menggunakan genset dan tidak menggunakan listrik dari PLN.
Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PT PLN (Persero) ULP Tanjung Balai Karimun Hendrico, menyampaikan hal itu dilakukan sehubungan dengan pelaksaan pemeliharaan periodik ME+ Unit 1 PLTU Tanjung Balai Karimun yang berlangsung dari 17 Januari 2023 dan akan selesai pada tanggal 20 Februari 2023 (estimasi 35 hari)
“Kita sudah menyampaikan surat pemberitahuan Nomor : 0030/AGA 04.01/F10040500/2023 tanggal 13 Januari 2023 yang ditujukan kepada pelanggan PLN (Perhotelan dan Swalayan) ULP Tanjung Balai Karimun tentang Pengalihan Suplai Listrik PLN ke Suplai Genset,” ujar Hendrico kepada Haluan Kepri, Sabtu (14/1/2023).
Hendri menjelaskan, Kelistrikan di Tanjung Balai Karimun dalam kondisi siaga, jika terjadi defisit daya mampu mesin pembangkit di waktu beban puncak (periode 17.00 s/d 23.00) makan dimohon bantuan kepada pihak perhotelan dan swalayan untuk dapat mengalihkan suplai listrik dari PLN ke suplay genset.
“Informasi terkait kebutuhan pemadaman aliran listrik untuk perhotelan dan swalayan nantinya akan kami sampaikan baik berupa surat atau menghubungi kontak nomor telepon pihak hotel dan swalayan,” terang Hendrico.
Hendrico menambahkan, salah satu upaya pihaknya untuk mencegah terjadinya pemadaman listrik bergilir adalah dengan meminta perhotelan dan swalayan untuk menggunakan mesin genset saat beban puncak.
“Kami memohon bantuan swalayan dan perhotelan di Karimun untuk dapat mengalihkan suplai listrik ke genset di waktu beban puncak,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Pemeliharaan unit mesin 1 itu, akan berlangsung mulai dari 17 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023.
“Mesin unit 1 di PLTU masuk jadwal periodik dan harus keluar dari sistem kelistrikan Tanjungbalai Karimun, estimasi selama 35 hari,” ujar Hendrico.
Hendrico mengatakan, atas kondisi itu sistem kelistrikan di Tanjungbalai Karimun akan mengalami defisit atau kekurangan daya.
“Saat ini daya mampu di Karimun 32 Megawatt (MW), beban puncak bulan ini sekitar 27-29 MW. Sementara daya mampu hanya tinggal sekitar 28 MW jika pemeliharaan mesin unit 1 dimulai nantinya,” katanya.
Dengan kondisi daya mampu tersebut, pelanggan PLN Tanjungbalai Karimun juga diperkirakan akan kembali mengalami pemadaman listrik bergilir selama masa pemeliharaan mesin.
“Jika beban puncak diatas 28 MW, maka tidak akan cukup dan terpaksa dilakukan pemadaman,” kata Hendrico.
Meski begitu, Hendrico mengaku pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya pemadaman listrik bergilir.
Ia memperkirakan terjadinya pemadaman listrik nantinya hanya akan terjadi 1 kali dalam kurun waktu 3 sampai 4 hari.
“Perkiraan kita kalau ada pemadaman mungkin terjadi sekali dalam 3-4 hari, kita akan buat jadwalnya nanti sebagai antisipasi sekitar pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB,” jelasnya. (hj)