Wakil Bupati Karimun H Anwar Hasyim saat mengunjungi salah satu sentra UMKM di Pulau Parit Kecamatan Selat Gelam
KARIMUN (U&A.com) – Pemerintah Kabupaten Karimun Provinsi Kepri menyerahkan hibah bantuan penyediaan sarana dan prasarana usaha bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Parit 2 Kecamatan Selat Gelam, Kamis (5/1/2023).
Hibah berupa 1 unit 4 item seperti perasan santan dan parutan kelapa tersebut digunakan untuk membantu dan mengembangkan hasil produksi lokal yang ada di Kabupaten Karimun, khususnya di Pulau Parit.
“Mudah-mudahan InsyaAllah dapat membantu dan mengembangkan hasil produksi UMKM lokal dapat memproduksi berbagai jenis makanan yang khas di Desa Parit ini sehingga ekonomi masyarakat dapat terbantu,” ujar Wakil Bupati Karimun H Anwar Hasyim saat menyerahkan bantuan tersebut.
“Kegiatan pemberian bantuan sarana prasarana alat ini ini berasal dari dana hinah daerah. Dana ini untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Di tahap ini diperuntukkan para pedagang UMKM di Pulau Parit ini,” kata Anwar Hasyim dalam sambutannya.
Ia menyampaikan, pemerintah daerah berupaya untuk terus menghidupkan dan mencari solusi terbaik dari setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat. “Kurangi sikap saling menyalahkan. Kita berdoa bersama supaya ekonomi masyarakat bisa lebih baik, dibalik ini semua kita harus optimis, bangkit semangat,” ajak Anwar Hasyim.
“Pemerintah daerah selalu mengupayakan semaksimal mungkin agar masyarakat serta pelaku UMKM bisa menyangga ketahanan ekonomi keluarga,” tuturnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kementerian Agama Kabupaten Karimun,Bagian Kesra, Kesbangpol, Sekcam Selat Gelam, Kades Parit, Kades Selat Mendaun, Babinsa Desa Parit, RT RW se-pulau parit,dan jajaran OPD kabupaten Karimun.
Selanjutnya, pada kesempatan itu, Wabup Karimun juga mengunjungi pondok pesantren Perbatasan Mutiara Bangsa di Desa Parit untuk mengetahui kondisi yang ada di pesantren dan lingkungan di sekitar desa parit 2 kecamatan Selat Gelam.
“Kita hadir untuk mengetahui kendala di pondok pesantren dengan kurangnya fasilitas yang ada di pesantren dan anak santri yang semakin berkurang untuk dapat di stabilitas lagi di tahun 2023,” ucapnya. (hj)
