KARIMUN (U&A.com) – Politisi senior partai Golkar Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau yang saat ini menjabat Ketua DPRD Karimun Yusuf Sirat diprediksi terancam kehilang kursi pada Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (Pileg) 2024 nanti.
Partai Golkar diprediksi hanya akan bisa meraih dan minimal mempertahankan 2 kursi di Dapil 4 yang meliputi wilayah Kecamatan Meral, Kecamatan Tebing dan Kecamatan Meral Barat ini dan terancam akan kehilangan 1 kursi.
Pengamat politik Karimun, Hermansyah SH mengatakan Golkar akan terkena dampak dari mengingat komposisi bacaleg dari pesaing kuatnya mereka seperti dari PDI-Perjuangan, Gerindra dan PKB yang sangat potensial dan kompetitif.
“Berat bagi Golkar untuk bisa mempertahankan 3 kursi di Dapil 4 dari total 8 kursi yangb diraih pada Pileg 2019 lalu. Ini pastinya ancaman yang cukup serius bagi partai Golkar yang saat ini dipimpin oleh Aunur Rafiq yang notabene adalah Bupati Karimun yang sebentar lagi akan habis masa jabatannya,” ujar Hermansyah kepada U&A.com, Minggu (14/5/2023).
Hermansyah menyebut dan menganalisai, Pada Pileg 2019 kemaren, Golkar sukses meraih 3 kursi dari total 11 kursi di Dapil 4 yakni lewat Kang Hap Tjua alias Herman Akham yang meraih suara tertinggi yakni 3.592 suara.
Kemudian kursi kedua diraih oleh politis perempuan partai Golkar yang mempunyai basis yang kuat di wilayah Kecamatan Tebing yakni Sulistina yang meraih suara tertinggi kedua yakni 2.815 suara.
Kursi ketiga partai berlambang ‘pohon beringin’ diraih oleh Yusuf Sirat dengan 1.853 suara yang akhirnya dengan keputusan partai Golkar menunjuk dirinya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karimun selaku partai pemenang Pemilu 2019.
Memang raihan suara ketiga politisi Partai Golkar di Dapil 4 ini masih diatas sisa 8 delapan kursi yang berhasil diraih oleh partai lain yakni Zaizulfikar (Gerindra) yang meriah 1.678 suara, Rodiansyah (Hanura) yang meriah 1.546 suara, Komaruddin (PKS) yang meriah 1.474 suara,
Sulfanow Putra (PDI P) yang meriah 1.345 suara, Nyimas Novi Ujiani (PKB) yang meriah 1.336 suara, Balia (PAN) yang meraih 1.253 suara, Abdul Manaf (Nasdem) yang meriah 1.219 suara, dan Sumardi (Demokrat) yang hanya meraih 905 suara.
“Tapi di Pileg 2024 ini, mengingat dari komposisi bacaleg dari partai pesaing, rasanya cukup berat bagi golkar untuk bisa mempertahanakan 3 kursi atau menambah jumlah kursi atau bisa saja PDI P, Hanura, Gerindra meraih 2 kursi di Dapil 4 ini. Tentunya sangat berat bagi Yusuf Sirat bisa melampaui raihan jumlah kursi dari Herman Akham dan Sulis yang mempunyai basis massa yang kuat. Bisa-bisa kalau dia tak pakai strategi yang jitu bisa-bisa gigit jari dan kalah. Ini tentunya ujian terberat bagi Yusuf Sirat nantinya,” ujar Hermansyah.
Selain itu, dalam Pileg 2024 di Karimun Darussam ini, Hermansyah juga menangkap fenomena ganjang ganjing yang terjadi di tubuh partai Golkar Karimun sendiri, dimana beredarnya isu soal Ketua DPD Golkar Karimun Dr H Aunur Rafiq yang akan berpindah ke partai lain terkait dengan Pilkada Kepri 2024
“Isu ini sudah santer beredar, meskipun belum ada pernyataan resmi, Aunur Rafiq yang masa jabatannya akan berakhir sebagai Bupati Karimun 2 periode ini berencana maju ke sebagai Calon Wakil Gubernur yang dikabarkan akan berpasangan dengan Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang notabene adalah Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kepri. Skenarionya mesti pindah partai untuk bisa memuluskan langkah beliau. Isu ini setidaknya mempengaruhi dan berimbas kepada Pileg 2024 yang sudah di depan mata ,” ujar Hermansyah.
Sementara Yusuf Sirat sendiri ketika dikonfirmasi pada saat penyerahan berkas bacaleg Partai Golkar, di kantor KPU Karimun usai Minggu (14/5/2023) siang, menanggapi dengan rilek dan santai soal ini.
Bahkan dia dengan santai dan percaya diri menyampaikan Partai Golkar akan dapat mempertahankan 3 kursi di Dapil 4 bahkan optimis bisa menambah 1 kursi.
“InsyaAllah 4 kursi, kami 3 incunben siap kembali bertarung dan juga dan komposisi bacaleg partai Golkar di Dapil 4 ini juga berkualitas dan siap dan bertekad menambah 1 kursi lagi,” ucap Yusuf dengan optimisme tinggi. (hj)