
KARIMUN (U&A.com) – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat Kabupaten Karimun yang tidak mampu dan yang meninggal karena Covid 19 di gedung Nasional Karimun, Selasa (10/8/2021).
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar Ahmad mengatakan bahwa bantuan sosial merupakan salah satu komitmen pemerintah Provinsi Kepri untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Bantuan ini kita berikan untuk mereka yang masuk kategori miskin dan dengan terpaparnya mereka dengan Covid-19 ini makin menyulitkan mereka lagi dan mudah-mudahan bantuan yang diberikan ini dapat mengurangi beban hidup masyarakat yang terdampak ,” tegas Ansar Ahmad.
Dijelaskan Ansar, sesuai arahan pemerintah pusat dan atas persetujuan DPRD Kepri, Pempro Kepri telah menyusun 3 program besar dalam penanganan Covid 19 yakni pertama program penanganan Covid 19, yang kedua adalah program perlindungan sosial dan yang ketiga adalah program percepatan pemulihan ekonomi.
“Program bantuan sosial ini kita beritakan untuk masyarakat terkonfirmasi Covid 19 mulai tanggal 8 Juli ketika diberlakukannya PPKM darurat kemudian PPKM level 1 sampai 4. Bantuan ini kita berikan masing-masing masyarakat dengan kriteria tertentu yang berhak menerimanya sesuai dengan kondisi ekonominya,” ujar Ansar.

Adapun kriteria itu yang pertama kata Ansar adalah masyarakat yang terdata di data warga miskin DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kementrian Sosial, kedua masyarakat miskin yang terpapar covid yang terdampak ekonominya dan yang ketiga masyarakat yang tidak mampu tapi tidak terdata di data DTKS Kementrian sosial itu.
“Nah mekanismenya penyaluran bantuan kita gunakan namanya surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh lurah atau kepala desanya,” ujar Ansar.
Dijelaskan Ansar, adapun besaran nilai bantuan kepada setiap keluarga yang terkonfirmasi diberikan bantuan uang tunai yang langsung ditranfer sebesar Rp 1 juta. Sedangkan untuk yang meninggal dunia dari 26 Juni 2021 hingga sekarang dengan bukti surat kematian dari pihak Rumah Sakit diberikan bantuan uang tunai yang langsung ditranfer sebesar Rp 3 juta.
“Kita berikan uang tunai supaya bantuan tersebut bisa langsung digunakan dan ada perputaran ekonomi dimasyarakat sehingga daya beli dimasyarakat bisa kita dorong dan kita angkat,” ujar Ansar.
Terkait data, Ansar menjelaskan, adapun calon penerima bantuan sosial data terkonfirmasi positif se Provinsi Kepri yang terdaftar di data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dari 26 Juni sampai 2 Juli 2021 yaitu 154 orang. Sedangkan di Karimun yang meninggal dunia berjumlah 4 orang.
“Tapi yang terkofirmasi dari data 28 Juli sampai 2 agustus yang meninggal dunia berjumlah 644 orang. Khusus di Karimun yang meninggal berjumlah 25 orang. Jadi itu yang akan kita berikan sesuai dengan kriteria dan terus kita lakukan update verikasi data,” jelas Ansar

Ansar juga meminta kepada Bupati Karimun bagi warga masyarakat Karimun yang terkonfirmasi supaya datanya bisa dikirim ke Dinas Sosial Provinsi Kepri baik data yang di DTKS maupun data yang di SKTM
“Supaya bisa kita tranfer hari itu, untuk membantu kalau dia sedang karantina atau isoman, dia tidak kemana-mana karena sudah kita jamin dengan bantuan sosial dan bantuan dari Pemkab Karimun. Mohon kerjasama semua pihak,” ujar Ansar.
Turut serta dalam penyerahan bantuan sosial oleh Gubernur Ansar diantaranya Asisten perekonomian dan pembangunan Drs. H. Syamsul Bahrum, Kepala Dinas Sosial Doli Boniara, Kepala Dinas PUPR Ir.Abu Bakar, Kepala Dinas Perhubungan Junaidi, Kepala Biro Humas Protokol dan Penghubung Hasan, Kepala Dinas Kesehatan M.Bisri, Ade Angga, Anggota DPRD Kepri Rocky Marciano Bawole, Ery Suandi, dan Bhakti Lubis.
Adapun 5 orang ahli waris perwakilan keluarga dari 5 warga Karimun yang menerima bantuan sosial tunai sebesar Rp 3 juta adalah ahli waris dari Bernadus Bonai, ahli waris dari Evangeline Emmy, ahli waris dari HT Mustafa Luddin, ahli waris dari Kurjati dan ahli waris dari Beni Gultom.
Sedangkan 5 orang perwakilan dari warga Karimun yang terkonfirmasi Covid 19 yakni ibu Nasakniah, ibu Raja Nurul Fazila,Ibu Syarifah Roze Elvia, Ibu Martina dan ibu Romlah. (hhp)