
* Dukung Gubkepri Minta Lion Air Buka Rute Pekanbaru-Tanjungpinang
KARIMUN (U&A.com) – Pemerintah Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus berusaha membuka penerbangan komersil di Bandar Udara Raja Haji Abdullah (RHA), yang terletak di Desa Pamak, Kecamatan Tebing, dengan melobi maskapai.
“Kami sampaikan bahwa setelah pada tahun 2019 lalu ada uji coba terbang awal (proving flight) maskapai Wings Air dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Bandara Raja Haji Abdullah, Tanjung Balai Karimun. Kami sangat ingin adanya kerjasama agar Lion Air Grup bisa ikut membuka penerbangan perdana dengan Wings Air ATR-72 rute Bandara Hang Nadim Batam atau Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang- Bandara RHA Karimun,” ungkap Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq saat penandatangan perjanjian kerjasama (MOU) dengan Gubernur Kepri Ansar Ahmad di rumah dinas Bupati Karimun, Selasa (22/2/2022).
Pemprov Kepri menganggarkan Rp 10 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepri 2022 untuk pembebasan lahan pengembangan Bandar Udara Sei Bati atau Bandar Udara Raja Haji Abdullah (RHA).
Bupati Karimun Aunur Rafiq menyampaikan, sangat mendukung langkah dari Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta pihak Lion Air di Jakarta membuka kembali jalur penerbangan Pekanbaru (Riau) ke Tanjungpinang dan sebaliknya. Tujuannya untuk mempermudah akses transportasi wisatawan domestik antar kedua daerah tersebut.
“Kita berharap langkah komunikasi yang dilakukan Pak Gubernur ke GM Lion Air bisa membuahkan hasil dan semoga semoga usaha pihak maskapai mau membuka jalur penerbangan seperti yang kita inginkan karena saat ini akses penerbangan yang sudah ada hanya rute Pekanbaru-Batam dan sebaliknya,” kata Aunur Rafiq.
Aunur Rafiq menyampaikan keinginan dengan adanya dibuka rute baru Pinang – Pekanbaru ini tentunya bisa juga menyinggahi Karimun. Kehadiran Wing Air tentunya akan menjadikan dan membuka akses dari dan ke Kabupaten Karimun akan kebutuhan transportasi udara untuk mendukung perkembangan daerah. “Kita sangat siap untuk merealisasikan rencana yang tertunta ini,” ucap Aunur Rafiq.
Aunur Rafiq mengatakan, kehadiran Wings Air menjadi moda yang akan lebih memudahkan masyarakat menjalankan aktifitasnya. “Masyarakat tidak perlu lagi menempuh waktu lama untuk bepergian. Kita berharap kedepannya juga akan ada rute lain yang dapat mempermudah masyarakat,” harapnya.
Ia mengatakan saat ini Bandara RHA Karimun memiliki pintu udara dengan panjang landas pacu (run way) 1.400 meter sebagai komersial (sipil). Setelah dilakukan proving flight dan market review, ia berharap Wings Air bisa melayani rute berjadwal di Tanjung Balai Karimun.
“Pembukaan rute ini akan memberikan alternatif baru perjalanan udara sejalan tren era kekinian (millennials traveling). Ini akan mempermudah akses dan mendukung pertumbuhan ekonomi baru di wilayah kepulauan serta memperkuat konektivitas antardaerah,” ungkapnya.
Sebelumnya maskapai Wings Air mengoperasikan salah satu armada tipe ATR 72-600 registrasi PK-WHV pada uji coba terbang awal (proving flight) maskapai Wings Air dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Bandara Raja Haji Abdullah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (TJB), Kamis (23/5).
Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, uji coba terbang awal berlangsung ancardan tepat waktu. Untuk rute ini, Wings Air mengoperasikan salah satu armada tipe ATR 72-600 registrasi PK-WHV.
“Pesawat lepas landas dari Batam pukul 13.05 WIB dan tiba di Tanjung Balai Karimun pada pukul 13.30 WIB. Penerbangan kembali, berangkat pada 14.25 WIB dan sudah mendarat dengan mulus di Batam pukul 14.50 WIB. Total waktu tempuh sekali jalan berkisar 25 menit,” ujarnya, Sabtu (25/5).
Kepala Bandara RHA Tanjungbalai Karimun, Fanani Zuhri menyampaikan Wings Air direncanakan akan melayani rute Karimun-Batam (PP) setiap hari selama sepekan penuh dengan jadwal keberangkatan dari Karimun sekitar pukul 09.40 WIB, sedangkan dari Batam sekitar pukul 08.45 WIB.
Meski harga tiket belum bisa ditentukan, namun Fanani menyebutkan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 106 Tahun 2012 diperkirakan harga tiket Karimun-Batam (PP) diperkirakan Rp 110-Rp289 ribu. (hj)