BATAM (U&A.com) – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengharapkan pengembangan dan pengelolaan Bandara Hang Nadim dengan skema KPBU akan dapat mengoptimalkan kebutuhan arus keluar-masuk barang bagi kelancaran perindustrian di Batam, serta dapat mengelola bandara lebih profesional dan mendukung Batam sebagai hub logistic.
“Hal ini juga akan memberikan multiplier effect, dan dapat membuka penerbangan internasional, serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” kata Muhammad Rudi dalam sambutannya usai penandatanganan awal Heads of Agreement (HoA) kerja sama pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam dengan Konsorsium Angkasa Pura I – Incheon International Airport Corporation (IIAC) – Wijaya Karya (WIKA), Senin (19/7/2021).
Penandatanganan tersebut dilakukan secara virtual oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi dengan Pimpinan Konsorsium, yaitu Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji selaku Plt. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) dan disaksikan oleh President and CEO Incheon International Airport Corporation Kyung-Wook Kim, dan Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Wijaya Karya Tbk. (Persero) Mursyid, yang mewakili Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk. (Persero) Agung Budi Waskito.
Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka memperkuat komitmen dan menunjukkan itikad baik dari para pihak terkait dalam mewujudkan terlaksananya kerja sama tersebut. Saat ini, BP Batam dan konsorsium tengah melaksanakan proses yang dibutuhkan dan disyaratkan sesuai dengan hak, tugas dan tanggungjawabnya masing-masing untuk dapat melaksanakan proyek kerja sama ini.
Pada kerja sama ini, BP Batam akan menyediakan seluruh area dan/atau wilayah operasional Bandara Hang Nadim Batam sebagai wilayah kerja yang akan dipergunakan konsorsium untuk dikelola dan dikembangkan. Sementara itu, Konsorsium Angkasa Pura I – IIAC – WIKA bertanggung jawab terhadap penyediaan desain, melaksanakan pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian dan pemeliharaan Bandara Hang Nadim Batam.
Setelah penandatanganan HoA ini, Konsorsium akan menyelesaikan pendirian Badan Usaha Pelaksana (BUP) dan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan BP Batam.
Plt. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji, mengatakan, kemenangan Konsorsium Angkasa Pura I dalam seleksi pengelola Bandara Hang Nadim Batam ini merupakan milestone penting bagi perusahaan, di mana hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial.
“Hal ini juga merupakan pengakuan terhadap kapabilitas dan kualitas Angkasa Pura I sebagai perusahaan pengelola bandara terpercaya,” ujar Devy Suradji
Dengan Angkasa Pura I sebagai pemenang tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam ini, lanjut Devy Suradji, maka ke depannya, Angkasa Pura I berpeluang besar untuk mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara-bandara potensial lainnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tender pengelolaan Bandara Hang Nadim, di mana Angkasa Pura I sebagai pemenang, otomatis menambah portofolio dan jaringan pengelolaan bandara perusahaan, sehingga total bandara yang dikelola Angkasa Pura I menjadi 16 bandara.
Sementara itu, President and CEO Incheon International Airport Corporation (IIAC) Kyung-Wook Kim, mengatakan Indonesia adalah salah satu mitra utama dalam konteks Kebijakan Selatan Baru Pemerintah Korea Selatan. “Selain mendorong komunitas bisnis Korea Selatan untuk mengeksplorasi peluang baru di Indonesia, kontrak tersebut memungkinkan kami untuk berbagi keahlian kami dalam pengoperasian bandara dengan tujuan untuk mengubah Bandara Hang Nadim Batam menjadi hub regional,” ujar Kyung-Wook Kim.
Direktur Utama PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA) Agung Budi Waskito, mengatakan, bahwa kesempatan dan tantangan bisnis infrastruktur kebandaraan kian nyata di depan kita semua. Bandara telah bergerak maju menjadi suatu kawasan yang sangat vital, sebagai episentrum sistem transportasi udara, sebagai pintu gerbang utama suatu negara, dan juga wujud kebanggaan teknologi bangsa.
“WIKA siap mendukung sinergi, strategi, dan investasi berskala global dalam hal kebandaraan, dengan memperhatikan perkembangan sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup dari masyarakat sekitar,” ujar Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA, optimistis.
Dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, anggota Konsorsium Angkasa Pura I memiliki perannya masing-masing. Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum. Sementara itu, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sedangkan WIKA, selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya, memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.
Ke depannya, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia. Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik.
Turut hadir dalam penandatanganan Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan Wahjoe Triwidijo Koentjoro, Anggota Bidang Kebijakan Strategis Enoh P. Suharto, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi Sudirman Saad, dan Anggota Bidang Pengusahaan Sjahril Japarin, serta Kepala Urusan Ekonomi Internasional BP Batam di Singapura Michael Goutama dan pejabat BP Batam lainnya. (r/rg)