KARIMUN (U&A.com) – Nelayan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau yang tergabung dalam Koordinator Peduli Nelayan Kabupaten Karimun (KPNKK) akan menghentikan aktifitas kapal isap timah ‘PT Pelayaran Nasional Semesta Lestari’ di Pulau Karimun.
Perusahaan kapal isap timah swasta yang diduga memiliki smelter di Pulau Batam ini telah ingkar janji dan tidak memenuhi komitmen membayar kompensasi yang sudah dijanjikan dan disepakati dengan nelayan Karimun
“Kami atas nama nelayan atau yang mewakili yang terdampak dari aktifitas Kapal Isap Timah ‘PT Pelayaran Nasional Semesta Lestari’ akan menggelar aksi demo menduduki kapal sekaligus menghentikan aktifitas mereka sampai mereka memenuhi janji dan komitmennya,” tegas Raja Khairuddin, Ketua KPNKK didampingi Aprijoni, Sektetaris dalam suratnya yang dikirim ke Kapolres Karimun tanggal 18 April 2024 menyampaikan aksi demo.
Surat KPNKK dengan nomor : 001-KPN-KK/IV/2024 berisi perihal Laporan AKsi Nelayan Turun ke kapal menindaklanjuti pengaduan nelayan ke DKP Provinsi Kepri yang terkena dampak langsung yaitu Kundur Barat, KUndur Utara, Selat Gelam, Meral dan Meral Barat tentang kegiatan penambangan kapal isap Timah PT Pelayaran Nasional Semesta Lestari yang beroperasi di areal tangkap nelayan sejak bulan Juli 2023 sampai dengan April 2024 yang merugikan nelayan.
“Mengingat bahwa pertemuan pihak perusahaan dan nelayan yang difasilitasi DKP Provinsi Kepri pada tanggal 26 Maret 2024 tentang tuntutan kompensasi yang tidak juga membuahkan hasil dan sampai hari ini pihak perusahaan tidak memenuhi kewajibannya, makan dengan ini kami mengambil sikap tegas dengan menghentikan aktifitas mereka,” tegas Raja Khairuddin.
Ia juga menyampaikan, surat aksi demo sudah disampaikan ke pihak POlres Karimun dengan menggelar aksi pada hari Senin 23 April 2024 esok dengan menaiki kapal isap timah PT Pelayaran Nasional Semesta Abadi dengan jumlah sebanyak 150 orang nelayan.
“Untuk itu kami mengharapkan pihak keamanan dan aparat terkait kiranya dapat mengawasi gerakan aksi kami ini jangan sampai ada yang melakukan tindakan anarkhis nantinya,” ujar Raja Khairuddin. (hj)