Home BERITA UTAMAKEPRIKARIMUN Bupati Karimun Dorong Songket Melayu Khas Prayun Kundur Go Internasional

Bupati Karimun Dorong Songket Melayu Khas Prayun Kundur Go Internasional

by U & A.com
0 comment

KARIMUN (U&A.com) – Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq mendorong pengembangan kerajinan tenun melayu khas Karimun untuk bisa Go Internasional karena tanah melayu memang terkenal dengan berbagai kerajinan tangannya yang mampu menarik minat warga dunia.

“Kita tentunya mendorong dan mensuppord kerajinan tenun melayu khas Karimun bisa menembus pasar luar negeri begitu juga warga asing dari mancanegara dan lokal yang datang ke Karimun salah satu yang mereka cari adalah salah satunya kerajinan tenun melayu khas Karimun,” ujar Aunur Rafiq saat meninjau pelatihan tenun songket melayu di Desa Prayun, Kecamatan Kundur Utara, Jumat (10/12/2021).

Aunur Rafiq atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan dukungan dan optimismenya atas kerajinan tenung songket melayu khas Prayun Kundur ini. ”Kita menyampaikan tahniah kepada Desa Perayun karena baru ada pertama di Kabupaten Karimun,juga menjadi unggulan nantinya dan kedepan mudah-mudahan dapat ditingkatkan sebagai produk unggulan bisa menembus pasar luar negeri,”ucap Aunur Rafiq.

Bupati Aunur Rafiq juga menyampaikan kekagumannya dengan tenun songket melayu yang dihasilkan oleh para pengrajin dari Desa Prayun Kundur ini. “Kita ingin ingin mendorong agar tenun songket melayu ini dapat dipatenkan menjadi songket khas Kabupaten Karimun dan nantinya tenun songket melayu khas Karimun nantinya bisa digunakan oleh para kafilah saat Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ),” ucap Aunur Rafiq.

Tidak hanya itu, Bupati Aunur Rafiq juga memberikan bantuan penguatan modal kepada para pengrajin melalui Baznas Karimun, Infaq Sedekah, CSR dan mendorong pengrajin untuk mendapat program peminjaman dari bank Riau dan Kepri tanpa bunga untuk UMKM.

“Mudah-mudahan nantinya orang-orang Malaysia dan Singapura yang berkunjung ke Karimun dan juga dari mancanegara bisa datang dan berkunjung ke sini untuk membawa pulang kain-kain songket yang diproduksi dengan mesin manual yang masih terbuat dari kayu,” ucap Aunur Rafiq.

Kegiatan tenun songket melayu khas Desa Prayun Kundur ini sendiri baru saja dimulai tanggal 23 November 2021 dengan didukung 5 unit alat tenun manual yang didatangkan dari daerah Batu Bara Sumutdan 11 orang tenaga kerja yang kebanyakan dari kaum ibu.

Adapun motif kaun tenun songket melayu yang sudah dihasilkan sudah berproduksi sekitar empat kain tenun songket dengan motif perahu layar. untuk satu 1 kain modal produksinya sebetulnya beragam mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 400.000 dan dijual dengan harga Rp 600.000-700.000 untuk 1 kain songket. Namun, harga tersebut juga bisa lebih mahal bila seseorang ingin membeli kain yang berpasangan (laki-laki dan perempuan). (hj)

 

Sebarkan

You may also like

 U&A.com, adalah salah satu media siber berjaringan nasional dan internasional dengan mengusung konsep kami hadir untuk mengabarkan.

Kami berusaha memadukan kecanggihan teknologi digital dengan berita secara cepat dan praktis. Namun, bagi U&A.com kecepatan bukan segalanya. “Get it first, but first get it right” adalah adagium jurnalistik lama yang masih kami pegang teguh.

PILIHAN EDITOR

ARTIKEL TERBARU