KARIMUN (U&A.com) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau menyerahkan 3 ekor sapi kurban kepada panitia kurban. Penyerahan secara simbolis itu dilakukan pada Senin (11/7/2022) di kantor dinas PUPR Karimun jalan poros.
Ketua panitia kurban Oli, menyebutkan bahwa hewan kurban yang disembelih akan dibagikan kepada kaum duafa, panitia, dan karyawan dan karyawati serta non pegawai di lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karimun
Ia menyebutkan bahwa program kurban tersebut merupakan program rutin tahunan yang dilaksanakan oleh dinas PUPR Karimun.
“Setiap tahun kita adakan penyembelihan kurban kebetulan tahun ini ada 3 hewan kurban yang terkumpul itu sapi dan 2 ekor kambing,” tutur Oli.
Sementara itu Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karimun Cahyo Prayitno ST mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas partisipasi dari karyawan dan karyawati yang telah berkontribusi dalam kegiatan kurban tahun ini.
Memaknai kurban ia menjelaskan momen perayaan Idul Adha identik dengan ibadah kurban atau menyembelih hewan ternak sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Di balik kurban, ada makna mendalam yang dapat dipetik oleh setiap muslim.
“Kurban mengajarkan dua hal kepada manusia. Pertama, bahwa moment kurban adalah waktu yang tepat sebagai seorang muslim untuk berbagi. Kedua, adanya aspek transendensi yaitu aspek kesucian,” kata Aunur Rafiq saat memberikan sambutan sekaligus menyerahkan sapi kurban kepada panitia.
Untuk itu ia berharap agar kedepannya program Qurban tahun ini bisa terus dilakukan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karimun Cahyo Prayitno ST menambahkan, pemotongan hewan kurban ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT karena Dinas PUPR tahun ini masih bisa memotong hewan kurban yang dagingnya diberikan kepada orang yang berhak menerimanya.
“Ini adalah wujud syukur kami di hari raya Idul Adha bisa berbagi dan semoga makna dari Idul Adha kita bisa menghilangkan sifat hewani yang mengedepankan nafsu semata. Sifat hewani yang ada pada diri kita cenderung membuat kita bersikat seperti hewan yang hanya mengedepankan nafsu semata,” kata Cahyo.
Cahyo mengatakan, manusia sebagai khalifah di muka bumi pada dasarnya memiliki derajat yang lebih tinggi dari hewan. Akan tetapi, lanjutnya, jika sifat hewani tidak dihapus dan dibiarkan begitu saja maka manusia bisa lebih rendah dari hewan.
“Oleh karena itu, maka pada momentum Hari Raya Idul Adha ini, mari kita jadikan momentum evaluasi diri agar senantiasa kita terus menjadi lebih baik dari saat ini dalam banyak hal,” katanya. (hj)