KARIMUN (U&A.com) – PT Adaro Grup menyatakan minatnya untuk melakukan investasi di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri untuk membangun kawasan Industri.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Sularno M.Si mengatakan, PT Adaro Grup lewat anak perusahaannya PT Rehabilitasi Lingkungan Indonesia dan PT Harapan Insani Millenis telah menyatakan minat untuk membangun kawasan Industri di Pulau Buru dan Pulau Gunung Papan.
“Luas lahan yang mereka butuhkan yakni 400 ha untuk Pulau Buru lewat PT. Rehabilitasi Lingkungan Indonesia dan 200 ha untuk Pulau Gunung Papan lewat PT. Harapan Insani Millenia dan saat ini masih dalam proses dan sudah melakukan survei peninjauan sejumlah lahan,” jelas Sularno kepada U&A.com, Jumat (7/1/2022).
Sularno menyampaikan, PT Adaro Grup sebagai salah satu perusahaan besar skala nasional yang dikenal dengan PT Adaro Energy Tbk adalah perusahaan pertambangan unggul dan produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia.
Adaro Energy telah berkembang menjadi organisasi yang terintegrasi secara vertikal, dengan perusahaan anak-anak yang fokus pada energi termasuk pertambangan, transportasi dengan kapal besar, pemuatan di kapal, pengerukan, jasa pelabuhan, pemasaran dan penghasil listrik.
Perusahaan ini mengoperasikan pertambangan batu bara tunggal terbesar di Indonesia (di Kalimantan Selatan) dan bertujuan menjadi grup pertambangan dan energi besar di Asia Tenggara.
Sularno belum mau menyebutkan secara detail rencana pengembangan kawasan industri dari PT Adaro Grup di Karimun. “Nanti kami sampaikan secara detail terkait dengan rencana investasi mereka yang jelas mereka menyatakan sangat serius untuk investasi di Karimun,” ucap Sularno.
Bupati Karimun Dr H Aunur Rafiq menyebut sejumlah investor akan berencana membangun investasi skala besar di Kabupaten Karimun seiring dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia yang kelak akan menjadi lokomotif peningkatan bauran energi bersih nasional.
“Saat ini ada sejumlah investor yang berminat menjajaki investasi di Karimun dan sudah melakukan survei meninjau sejumlah lahan. Nilai perkiraan investasinya USD 1 miliar dengan target pengembangan COD 2024 dengan target 8-1.000 pekerja selama kontruksi,” ujar Aunur Rafiq beberapa waktu lalu.
Ia belum mau menyebutkan detail investor yang akan menanamkan investasinya di Karimun. “Mereka sudah melakukan survei ke sini dan tertarik untuk mengembangkan di Karimun. InsyaAllah di tahun 2022 nanti mudah-mudahan bisa terealisasi,” kata Aunur Rafiq.
Rafiq menyebut saat ini Pemerintah memprioritaskan pengembangan energi surya karena biaya investasi yang sekarang semakin kompetitif, murah, waktu pelaksanaannya lebih cepat, dan kami memiliki sumber yang cukup banyak.
“Pasar potensinya adalah Singapura karena mereka sudah mencanangkan ke negara rendah karbon. Untuk itu Singapura akan mulai beralih dari penggunaan energi fosil menjadi energi baru,” ucap Aunur Rafiq
Ia mengungkapkan bahwa Karimun siap mendukung kebijakan pusat untuk masalah investasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). “Insya Allah kami selaku pemerintah daerah siap, karena sekarang Karimun sudah on the track dalam masalah kemudahan berinvestasi,” tuturnya.
Saat ini, saya tengah membentuk tim untuk mengkaji potensi-potensi yang mungkin menjadi lahan investasi pembangunan PLST Skala Besar tersebut. Beberapa lahan yang kurang produktif akan menyulap lokasi yang produktif untuk investasi.
“Ada beberapa pulau yang sudah disurvei diantaranya selain Pulau Sugie di Kecamatan Moro ada pulau Buru dan Pulau Gunung Papan. Investor sudah menyatakan minat dan ketertarikannya,” ucap Aunur Rafiq.
Dari informasi yang dihimpun diketahui PT Adaro Grup tertarik berinvestasi di bidang energi terbarukan. Hal ini menjadi senyawa dengan rencana dari Gubernur Kepri Ansar Ahmad yang merencanakan daerah di Kepri termasuk Batam dan Karimun sedang meng-mendorong investasi di bidang tersebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
Sebagai tahap awal, para investor yang sudah datang ke Karimun selain dari PT Adaro Grup antara lain Suryagen. yang berencana membangun PLTS Skala Besar di Pulau Sugi Moro Karimun.
Seperti diketahui Suryagen. memelopori pembangunan PLTS 165MWp di Manggarai Barat untuk jaringan Flores, PLTS sekitar 1GWp di Batam untuk jaringan Batam-Bintan dan untuk ekspor ke Singapura, serta pembangkit listrik tenaga surya hingga 10GWp di Pulau Sumba untuk menyalurkan beban listrik dasar ke jaringan Jawa-Bali dan memproduksi hidrogen /amonia hijau untuk pasar ekspor.
Bahkan Suryagen lewat anak perusahaanya PT Trisurya Mitra Bersama telah menandatangani MoU pada 12 Juli 2021 untuk pengembangan PLTS Mabar dan PLTS Batam dengan PT PLN Batam dan Sembcorp Utilities Ltd.
Dari informasi yang diketahui Suryagen pada tanggal 25 Oktober 2021 yang lalu telah melaksanakan perjanjian pengembangan bersama (joint development agreement) dengan Sembcorp Ltd, anak perusahaan Temasek (Singapura) yang bergerak di bidang energi terbarukan, dan PT PLN Batam untuk membangun PLTS Skala Besar (1 GWp) untuk kepentingan masyarakat sekitar dan untuk tujuan ekspor ke Singapura.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Mentri ESDM, Duta Besar RI untuk Singapura, Dirjen Gatrik ESDM, Dirjen EBTKE ESDM, serta Mentri Perdagangan dan Industri Singapura.
PLTS Skala besar ini akan mendatangkan investasi sekitar USD 1 Milyar, menyerap 800-1.000 tenaga kerja selama periode kontruksi, mendorong terciptanya industri pendukung di Kepri khususnya Karimun seperti manufaktur dan perakitan, meningkatkan bauran energi bersih dan terbarukan dan berkontribusi terhadap devisa negara melalui ekspor ‘Green Elektron ke Singapura.
Bahkan demi merealisasikan proyek ini, Tim Teknis Suryagen telah melakukan survei awal dan menyimpulkan bahwa Pulau Sugie Kecamatan Moro Kabupaten Karimun dapat dimanfaatkan untuk membangun PLTS Skala besar tersebut.
Suryagen tahap awal telah mengajukan permohonan dan permohonan dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepri agar dapat memberikan rekomendasi tata ruang untuk pembangunan PLTS Skala Besar ini agar nantinya dapat menandatangani MOu dengan pemerintah Provinsi Kepri.
Bahkan Suryagen telah menemui Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan telah melakukan audiensi dan presentasi ke Pemprov Kepri pada Selasa 9 November 2021 lalu bertempat di aula Wan Seri Beni Kantor Gubernur Kepri Pulau Dompak. (hj)