KARIMUN (U&A.com) – Masyarakat di Pulau Karimun Provinsi Kepulauan Riau kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg sejak dua pekan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Akibatnya, banyak masyarakat menjerit tak bisa memasak karena tidak mendapatkan elpiji 3 kg.
Menggapi hal itu, William Sales Area Manajer Batam dan Karimun PT Pertamina (Persero) Kepri sebagai anak perusahaan Pertamina yang melakukan usaha di bidang ritel khususnya penyaluran bahan bakar di SPBU dan pengelolaan, pengembangan serta pemasaran produk-produk bahan bakar dan non bahan bakar sesuai dengan bisnis yang terkait di dalamnya, memberikan penjelasan tentang situasi yang terjadi dan upaya-upaya yang dilakukan BUMN migas tersebut.
“Ini (kelangkaan) terjadi mungkin diduga adanya permainan di tingkat pangkalan,” ujarnya kepada U&A.com, Kamis (1/4/202) siang.
William menuturkan, tidak ada persoalan stok elpiji 3 kg. “Penyaluran normal kok, malah bulan ini ekstra. Untuk pengawasan dan penyaluran agen resmi kami awasi terus,” ujar Willian melalui pesan yang dikirim kepada U&A.com.
William memastikan juga tidak ada kendala berarti di pendistribusian dan pengiriman gas elpiji 3 kilo di Tanjung Uban. “Tidak ada kendala, SPBE dan kapal pengiriman normal,” ucap William.
Sementara Plh Bupati Karimun Dr Muhd Firmansyah melalui Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan ESDM Pemkab Karimun, Muhammad Yosli, saat ini mengakui kelangkaan gas elpiji subsidi untuk masyarat miskin ini dan menyebutkan juga karena pendistribusian tidak tepat sasaran.
“Kita menemukan juga bahwa elpiji 3 kg digunakan pengusaha rumah makan, laundry, genset, dan rumah tangga mampu serta ASN. Padahal, elpiji 3 kg adalah gas bersubsidi yang diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu,” ucap Yosli.
Yosli mencontohkan, PNS yang pendapatannya di atas Rp 1,5 juta masih banyak yang menggunakan elpiji 3 kg. Hal ini menyebabkan distribusi elpiji untuk warga kurang mampu selalu jadi masalah.
“Belum lagi dari pengecekan kita dilapangan rumah makan juga banyak menggunakan gas elpiji 3 kilo bahkan yang lebih miris lagi kapal-kapal kurau banyak juga yang pake gas 3 kilo, Ini khan sudah sangat tidak sesuai peruntukkan lagi,” sesal Yosli.
Yosli juga menyampaikan pihaknya juga sedang bekerja dan mengumpulkan bukti di lapangan terkait persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kilo ini dilapangan.
“Termasuk juga 5 agen penyalur gas elpiji di Kabupaten Karimun saat ini yang sudah kita ingatkan bahkan sampai ke tingkat pangkalan untuk tidak bertindak macam-macam dan tidak sesuai aturan main,” tegas Yosli
Yosli menyebutkan ada 5 agen gas elpiji 3 kilo di Kabupaten Karimun saat ini yakni PT Petromas Jaya Abadi, PT Cipta Nusa Indonnesia, PT Prima Jaya Sukses, PT (untuk Pulau Karimun) Lestari Cipta Prima Sakti dan Bintang Abadi Sejahtera (untuk Pulau Kundur dan pulau sekitarnya). (hj)