PADANG PARIAMAN (U&A.com) – Gubernur Sumbar Mahyeldi mengajak umat Islam di Kabupaten Padang Pariaman untuk mengambil hikmah dari peringatan Isra Mi’raj.
Hikmah terbesar peristiwa Isra Mi’raj adalah turunnya perintah shalat lima waktu. Sebuah kewajiban yang langsung disampaikan Allah SWT kepada kekasih-Nya, Rasulullah SAW.
Hal itu diungkapkan Mahyeldi saat menghadiri peringatan Isra Mi’raj perdana di mesjid Jamike Syekh Burhanuddin tiram nagari seulayat Ulakan kecamatan Ulakan tapakis, Jumat malam (13/3/2021).
“Pengaruh Isra Mi’raj menjadi penting dan memberikan pengaruh hebat bagi nabi Muhammad SAW. Perlu juga disadari bahwa peristiwa Isra Mi’raj ini intinya adalah mari menyerahkan diri dari mesjid ke mesjid,” ajak Mahyeldi .
Mahyeldi mengatakan bahwasanya keutamaan Isra Mi’raj adalah membangun suasana yang bersedih atau terpuruk menjadi semangat untuk berjuang mengembangkan agama Islam.
“Yang dimaksud dengan memakmurkan masjid tidak sekadar menyukseskan pendirian dan perbaikan masjid tetapi yang lebih esensi adalah mengunjungi masjid dam memakainya dengan melakukan berbagai kegiatan ibadah. Dalam syariat Islam seorang Muslim sangat dianjurkan untuk shalat berjamaah di masjid lima kali sehari, bahkan pahala shalat berjamaah di masjid memiliki kelebihan sampai dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian. Karena itu, sangat wajar jika rutinitas mengunjungi masjid merupakan indikasi tingginya keimanan seseorang,” ujar Mahyeldi.
Bupati Suhatri Bur dalam sambutannya mengatakan masjid di Padang Pariaman pertumbuhannya sangat cepat, tetapi perlu diisi dengan kegiatan keagamaan yang intensif oleh masyarakat sekitar.
“Yang paling penting memakmurkan masjid, percuma jika masjid banyak dan bagus bagus tapi tidak ada kegiatan,” ujarnya.
Datuak Bungsu salah seorang ninik mamak Tiram mengatakan pembangunan masjid Jamik Syeikh Burhanuddin dimulai tahun 2016 secara swadaya dari donatur baik ranah maupun rantau. Masjid Jamik berdiri tepat di samping jembatan tiram dengan luas tanah 3000 M2 dan luas bangunan 900 M2.
“Mesjid ini dimulai pendiriannya pada tahun 2016 dengan donatur berbagai kalangan masyarakat baik ranah maupun rantau termasuk masyarakat yang melintasi jalan raya tiram- Pariaman,” jelas Datuak Bungsu. (bj)