KARIMUN (U&A.com) – Replika lempok durian seberat 2,5 ton yang dibuat oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau mendapatkan penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Penyerahan piagam Rekor MURI Lempok Durian yang berlangsung di Coastal Area Tanjung Balai Karimun, Rabu (30/8/2023), disaksikan langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN RI Hadi Tjahjanto, Gubernur Kepri Ansar Ahmad serta undangan lainnya.
Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, lempok durian Kabupaten Karimun ini dibuat oleh para pelaku UMKM di Pulau Kundur. Ia menjelaskan, untuk pembuatan lempok durian tersebut dikerjakan oleh beberapa orang dan bahannya murni durian asli, tidak menggunakan tepung dan proses memasaknya cukup lama sampai 8 jam.
“Lempok durian yang telah memecahkan rekor MURI ini boleh diberikan nama Lempok Durian GTRA Summit 2023, karena seiring dengan kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2023 yang dilaksanakan di Karimun,” kata Aunur Rafiq.
Pesta durian yang diselenggarakan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), diserbu oleh masyarakat yang ingin mencicipi durian. Pesta durian tersebut setelah kegiatan GTRA Summit 2023, di Coastal Area, Karimun.
Rombongan Kementerian ATR/BPN dan tamu undangan lainnya juga tampak menikmati rasa durian Pulau Kundur, Kabupaten Karimun. Setelah itu, panitia yang menyediakan tiket atau kupon bagi masyarakat ada sebanyak 2.500 lembar juga ludes.
“Kita dari panitia menyediakan 2.500 kupon bagi masyarakat yang habis terbagikan,” kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata di Dispar Karimun, Ahadian Zulseptriadi pada Rabu (30/8/2023).
Dari keseluruhan durian yang disediakan sebanyak 3.750 kilogram. Keseluruhannya adalah durian asli dari kebun masyarakat di pulau Kundur, Karimun. Untuk dapat dibagikan ke masyarakat, panitia mengupas dan dimasukan dalam pack yang telah disediakan.
“Setelah tim panitia mengupas, itu didapat sebanyak 3.000 lebih pack untuk kita bagikan ke masyarakat,” ucap Adi.
Tampak antusias masyarakat yang datang mengantre untuk mendapatkan durian dan juga lempuk atau dodol durian khas Karimun. Meskipun demikian, masih ada masyarakat yang datang terlambat, tidak mendapat kupon dan durian. Sebab, durian yang telah disediakan panitia dengan cepat habis.
“Kami dari panitia, mengucapkan mohon maaf pada masyarakat karena kupon terbatas sehingga belum kebagian, dan terimakasih atas antusias masyarakat tadi sangat luar biasa,” ujar Adi.
Pesta durian yang dilakukan tersebut dalam rangkat menyemarakkan kegiatan GTRA Summit 2023. Dan tentunya sekaligus mempromosikan durian Karimun yang memang berkualitas sangat bagus.
“Kita mengenalkan dan mempromosikan durian Karimun yang berkualitas bagus. Mudah-mudahan ini dapat menarik wisatawan untuk berkunjung saat musim durian,” ujarnya
Adapun durian yang disediakan dengan berbagai macam jenis seperti Musang King, Duri Hitam (Black Thorn), Xo, D101 serta jenis durian lokal lainnya. (hj)