PARIAMAN (U&A.com) – Pasar Rakyat Kota Pariaman sebagai bagian dari program lintas kementerian antar Kementerian Perdagangan, Kementerian PUPR dan Kementerian Koperasi dan UKM dalam program nasional revitalisasi pasar rakyat di seluruh Indonesia.
Pemerintah memiliki komitmen untuk terus melakukan pembangunan dan revitalisasi untuk memberikan akses bagi para pedagang terutama untuk kalangan UMKM.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Ma’aruf Amin dalam pidatonya sebelum meresmikan Pasar Rakyat Kota Pariaman hari ini, Selasa (6/4/2021).
Wapres RI mengatakan, revitalisasi ini tidak melulu soal pembangunan fisik namun juga meliputi revitalisasi manajemen, sosial dan ekonomi.
Di samping itu, Pasar Rakyat Pariaman juga harus mampu menjadi pasar yang sehat, bersih, aman dan tertata sehingga mampu bersaing dengan pasar-pasar lainnya.
“Pemerintah daerah bersama pihak pengelola juga harus melakukan revitalisasi manajemennya dalam tata niaga dan pelayanan pasar ini. Inti dari semua aktifitas ini bermuara pada revitalisasi ekonomi untuk meningkatkan pendapatan para pedagang,“ tutur Wapres.
Kemudian daripada itu, revitalisasi budaya juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan pasar yang berdampak positif serta dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat, mengingat pasar merupakan tempat dengan interaksi dan mobilitas tinggi dan mendorong agar pemerintah aktif juga mensosialisasikan serta melaksanakan vaksinasi covid-19 kepada para pedagang pasar sebagai target penerima vaksinasi Covid-19.
“Vaksinasi ini harus kita lakukan selain juga menjaga lingkungan pasar tapi juga dalam rangka ketebalan kelompok supaya kita terbebas dari Covid-19 yang ditarget oleh pemerintah harus mencapai 70% dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia,“ jelasnya.
“Para ulama menyatakan bahwa vaksinasi termasuk juga menggunakan masker di tengah wabah itu merupakan suatu kewajiban, dalam artian itu tidak bisa tercapai kalau tidak semua divaksin, mencegah dan menjaga diri sendiri maupun orang lain dari bahaya itulah yang menjadi kewajiban,“ sambungnya mantan Ketua MUI pusat ini.
Hal ini juga penting untuk membangun geliat perekonomian daerah melalui transaksi perdagangan masyarakat yang sejalan dengan penerapan protokol kesehatan.
Dikatakannya pula, program revitalisasi pasar rakyat sangat bermanfaat untuk memulihkan ekonomi karena sifatnya dilakukan dengan padat karya.
Dengan selesainya revitalisasi Pasar Rakyat Pariaman ini, dirinya berharap pasar ini mampu menjadi motor penggerak UMKM di Kota Pariaman.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan, para pelaku UMKM harus dipastikan menjadi pengisi setidaknya 360 unit kios di pasar ini, dan mengajak masyarakat Kota Pariaman dan sekitarnya memanfaat peran pasar ini secara optimal.
“Berbelanjalah di Pasar Pariaman, para pedagang dan pembeli berinteraksi di sini, dan dengan tetap menerapkan standar protokol kesehatan dan menjaga keasrian dan kebersihan pasar,“ seru Wapres mengajak.
Dalam kesempatan ini, Wapres juga mengajak agar kita menyadari berbagai pergeseran perkembangan zaman yang mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja. Selain karena faktor pembatasan mobilitas masyarakat karena pandemi Covid-19 serta kemudahan-kemudahan yang ditawarkan teknologi digital dan perdagangan elektronik membuat peran pasar rakyat khususnya di wilayah perkotaan menjadi berkurang.
Oleh karena itu, perubahan akibat dari perkembangan zaman ini tidak bisa dihentikan, untuk mampu bertahan tentu diperlukan adaptasi dan kemauan untuk terus belajar.
Digitalisasi di pasar rakyat cepat atau lambat pasti akan terjadi, untuk itu para pedagang perlu belajar dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
“Pengelola pasar juga perlu membangun aplikasi, pangkalan data, kesempatan para pedagang untuk ke pasar daring ini juga harus difasilitasi, untuk itu saya minta pemerintah daerah juga berperan aktif memberikan afirmasi kebijakan yang dibutuhkan,“ lugasnya.
Beliau juga menceritakan historikal Pasar Rakyat Kota Pariaman dimana memiliki jejak sejarah yang panjang sejak zaman Pemerintahan Hindia-Belanda.
“Pasar ini juga mampu bertahan dari kerusakan akibat bencana gempa tahun 2009, nilai historis inilah yang menjadi modal revitalisasi pasar yang diselaraskan dengan aspek lingkungan dan nilai-nilai kearifan,“ terangnya.
Di samping itu, Pasar Rakyat Kota Pariaman berada di lokasi strategis dimana dekat dengan kawasan Pantai Gandoriah yang merupakan destinasi wisata favorit. “Saya menilai Pasar Rakyat Pariaman berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata belanja khususnya untuk produk khas daerah dan wisata kuliner,” ujarnya
Usai berpidato, dalam kesempatan itu Wakil Presiden RI, Maaruf Amin didampingi Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, Wakil Menteri PUPR, Jhon Wempi Wetipo, Anggota DPR RI, Andre Rosiade dan Athari Gauthi Ardi, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah beserta Walikota Pariaman, Genius Umar secara simbolis menandatangani batu prasasti dan memotong pita tanda Pasar Rakyat Pariaman telah diresmikan. Kemudian juga bercengkrama dengan pedagang pasar.
Sebelumnya Wapres RI menyaksikan proses vaksinasi lansia dan calon jamaah haji Kota Pariaman di Puskesmas Kurai Taji, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman. (MC Kominfo Kota Pariaman/bj)