KARIMUN (U&A.com) – Ketua Tim Puslitbang Polri Kombes Pol Ade Djadja Subagdja, S.I.K, M.H. mengingatkan semua pihak mewaspadai gerakan radikal terorisme dan Intoleransi yang berpotensi tumbuh subur menjelang pemilihan umum.
“Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 semakin mendekat, dan suasana politik di Indonesia semakin hangat. Oleh sebab itu, diperlukan sinergitas semua pihak untuk tetap waspada terhadap penyebaran radikalisme dan intoleransi yang berpotensi muncul jelang Pemilu,” kata Kombes Pol Ade Djadja Subagdja pada kegiatan penelitian tentang “Penguatan Peran Polri dalam Menanggulangi Intoleransi dan Radikalisme Guna Mencegah Terorisme Tahun 2023” di Polres Karimun, Rabu (15/11/2023).
Ade Djadja Subagdja menyebut, meski wilayah Kepri masih masuk dalam zona aman, namun, tetap perlu waspada dan tidak boleh menganggap remeh Intoleran dan Radikalisme.
“Kami berharap penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan dampak positif terhadap upaya Polri dalam menanggulangi intoleransi dan radikalisme serta termasuk pencegahan terorisme”, ucap Kombes Pol Ade Djadja Subagdja, S.I.K, M.H.
Kegiatan Puslitbang Polri ini dilaksanakan di gedung Catur Prasetya Polres Karimun yang di pimpin oleh Kombes Pol Ade Djadja Subagdja, S.I.K, M.H. selaku ketua tim, AKBP Ir. Dadang Sutrasno, Pembina Tk I Dr. Sarah Nuraini S, S.IP., M.Si dan Penata Tk I Verawati, SE.
Kegiatan ini dihadiri Kapolres Karimun AKBP Fadli Agus, S.I.K., M.H., Ketua Bhayangkari Cabang Karimun Ny. Lya Fadli Agus, Kepala Dinas Kesbangpol, Kepala Kantor Kementrian Agama, tokoh masyarakat dan para tamu undangan.
Ade Djadja Subagdja menjelaskan, antusiasme warga negara dalam merayakan pesta demokrasi ini tampak sangat kuat. Namun, di tengah gejolak demokrasi yang membara ini, ada ancaman yang perlu diwaspadai, yaitu penyebaran propaganda radikalisme yang cenderung memanfaatkan momen “keramaian” dalam proses politik.
“Masyarakat diminta untuk lebih waspada akan kelompok teroris karena mereka pintar sekali membaur di kalangan rakyat biasa. Jika ada yang mencurigakan maka laporkan saja ke aparat keamanan. Nantinya akan diselidiki apakah orang itu betul-betul anggota kelompok teroris, yang ingin menggagalkan Pemilu 2024,” ucapnya.
Bagi kelompok teroris dan radikal, pemerintah adalah musuh. Mereka menggunakan segala cara termasuk dengan jalan kekerasan. Oleh karena itu jangan sampai Pemilu gagal karena ada aksi pengeboman maupun praktik-praktik intoleran lainnya.
Mabes Polri bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyiapkan sejumlah langkah mencegah ancaman terorisme menjelang Pemilu 2024. Kita juga menggandeng KPU (Komisi Pemilihan Umum) hingga para peserta pemilu mencegah penyebaran paham intoleran dan terorisme,” ujar Ade Djadja Subagdja .
Sementara Kapolres Karimun AKBP Fadli Agus, S.I.K., M.H. dalam sambutannya menyampaikan komitmen dan siap bersinergi untuk mengamankan jalannya Pemilu 2024.
“Kami Polres Karimun dalam hal ini siap bersinergi mendukung Program Tim Puslitbang Polri. Semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat bermanfaat bagi Polres Karimun dan masyarakat Karimun khususnya dalam hal penanggulangan radikalisme dan terorisme” ucap AKBP Fadli Agus. (r/hj)