KARIMUN (U&A.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sirekap di tingkat TPS dalam pemilihan serentak tahun 2020, Sabtu (21/11/2020). |
Simulasi digelar di lapangan bola kaki Alor Jongkong, RT 2 RW 4, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing. Simulasi ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia dengan penerapan protokol COVID-19 dan penghitungan suara model Sirekap.
Ketua KPU Karimun Eko Purwondoko, dan empat komisioner yakni Ir Fahrur Razi, Ir Mardanus, Samsir SH dan Ahmad Sulton SP hadir sebagai peserta simulasi.
Simulasi itu turut dihadiri Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Karimun Herry Andrianto, Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan, Danlanal TBK Letkol Laut (P) Maswedi, perwakilan Dandim 0317/TBK, Ketua Bawaslu Karimun Nur Hidayat.
Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karimun Rachmadi. Simulasi juga dihadiri sejumlah pejabat Bawaslu, DKPP, dan para pegawai KPU.
1. Penerapan protokol kesehatan COVID-19
Simulasi dimulai diawali dengan penyemprotan cairan disinfektan di halaman kantor KPU yang dijadikan tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) selanjutnya memimpin pembacaan sumpah anggota KPPS disaksikan para pemilih dan saksi pasangan calon. Nampak KPPS menggunakan alat pelindung diri seperti masker, face shield, dan sarung tangan lateks.
Berikutnya, Ketua KPPS memimpin jalannya pemungutan suara.
Sebelum memasuki TPS, pemilih diminta mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan. Pemilih kemudian dicek suhu tubuhnya oleh KPPS dan dipastikan tidak lebih dari 37,3 derajat celcius.
Selanjutnya, pemilih dipersilakan masuk TPS dengan lebih dulu menyerahkan formulir C6 (undangan pemungutan suara) dan menunjukkan KTP ke petugas.
Memasuki area TPS, pemilih diminta mengantre di kursi yang telah disediakan. Kursi diatur dengan jarak kurang lebih 1 meter.
Setelah nama pemilih dipanggil petugas, pemilih diberi surat suara dan sarung tangan plastik sekali pakai. Pemilih kemudian menuju bilik suara untuk mencoblos.
Keluar dari bilik, pemilih memasukkan surat suara ke kotak suara. Setelahnya, jari pemilih diberi tetesan tinta oleh petugas untuk menandai bahwa pemilih telah menggunakan hak suaranya.
Terakhir, pemilih membuang sarung tangan plastik di tempat sampah yang sudah disediakan di sekitar TPS.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karimun Rachmadi memberi sejumlah masukan ke KPU Karimun.
Rachmadi menyampaikan bahwa untuk menandai pemilih yang sudah mencoblos dengan tinta, dapat digunakan cara lama dengan mencelupkan jari pemilih ke botol tinta, bukan dengan metode tetes. Menurut Rachmadi, metode mencelupkan jari ke botol tak akan menularkan virus.
“Mungkin disiapkan saja seperti yang model lama, dicelupkan. Tapi dari awal sudah kita sampaikan bahwa tidak akan menular melalui tinta, virus ini hanya masuk ke orang lewat saluran napas, tidak lewat jari,” kata Rachmadi.
“Tidak apa-apa, virus itu hanya masuk lewat saluran napas, virus itu tidak akan masuk lewat kulit,” jawab Rachmadi.
Rachmadi juga menyarankan agar di TPS tidak terlalu banyak petugas. Sebab, terlalu banyak orang justru berpotensi menyebarkan virus. “Semakin banyak orang yang dilibatkan, semakin rentan,” kata dia.
“Saya harapkan warga masyarakat yang sudah punya hak pilih jangan ragu untuk datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya, karena KPU Kabupaten Karimun sudah menerapkan protokol kesehatan baik kepada warga yang akan memberikan hak suaranya maupun petugas penyelenggara itu sendiri wajib patuhi protokol kesehatan,” kata Eko Purwandokom Ketua KPU Karimun.
Berikut 12 hal baru di TPS Pilkada Serentak, 9 Desember 2020 yang perlu diketahui warga pemilih.
1. Wajib pakai masker
2. Jaga jarak
3. Ketersediaan tempat cuci tangan
4. Pengukuran suhu tubuh
5. Disediakan sarung tangan plastik
6. Tinta tetes
7. Maksimal 500 pemilih satu TPS
8. Petugas KPPS mengenakan APD
9. Pengaturan jarak
10. Penyemprotan disinfektan berkala
11. Penyediaan bilik khusus Covid-19
12. Dilarang berkerumun.
2. Penghitungan suara menggunakan Sirekap
KPU Karimun menggunakan penghitungan sistem informasi rekapitulasi (Sirekap). Meskipun begitu, Sirekap ini bukan alat penghitungan yang utama hanya sebagai cadangan.
“Sirekap tapi ini tidak menjadi indikator utama sebagai penghitungan tapi sebagai alat bantu,” jelas Eko Purwandoko, Ketua KPU Karimun.
Eko menjelaskan, simulasi ini menggunakan real data pemilih di TPS RT 2 RW 4, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing, dan surat suara yang digunakan juga surat suara simulasi dengan pasangan dua calon .
Dalam simulasi ini penghitungan tidak dilakukan hingga selesai supaya tidak menjadi gambaran kecenderungan pemilih pada TPS tersebut.
Eko mengatakan, antusiasme masyarakat cukupa baik dalam mengikuti simulasi ini. “Saya lihat warga yang datang ke TPS 6 cukup ramai,” ujar Eko
Eko menjelaskan, kendati yang dilaksanakan saat ini hanya berupa simulasi tetapi ini simulasi pemungutan dan perhitungan suara dan penggunaan Sirekap yang memang riil akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.
3. Satgas COVID-19 evaluasi simulasi KPU
(Pjs) Bupati Karimun yang juga Ketua Satgas COVID-19 Karimun Herry Andrianto mengapresiasi simulasi pencoblosan dan perhitungan yang dilakukan KPU Karimun telah berjalan dengan baik dan sesuai protokol kesehatan demi menghindari terjadinya klaster pilkada.
“Tantangan tingkat partisipasi kalau ada yang takut datang tapi TPS umumnya sudah dilengkapi ada cuci tangan, ada thermogun, petugas sudah di-rapid,” kata Herry.
Ia menekankan agar para pemilih sebaiknya tidak membawa anak-anak saat melakukan pencoblosan di TPS.
Pada penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut pihak penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karimun juga menyiapkan sarung tangan, serta bilik khusus bagi pemilih yang suhu tubuhnya diatas 37 derajat Celcius.
Herry Andrianto mengatakan, meskipun Pilkada serentak 2020 dilakukan pada kondisi pandemi Covid-19, tetapi dirinya merasa optimis antusias pemilih untuk hadir di TPS-TPS yang tersebar di 555 TPS se-Kabupaten Karimun.
“Saya merasa optimis partisipasi pemilih bisa mencapai angka 77,5 persen seperti apa yang ditargetkan,” kata Herry.
Menurut Herry, Pemerintah Daerah juga berkoordinasi dengan Camat dan Lurah dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat datang ke TPS dan meyakinkan masyarakat agar tidak ragu datang memberikan hak suaranya di TPS.
Terpisah Danlanal Tanjungbalai Karimun, Letkol laut (P) Maswedi yang hadir bersama Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan AS sempat mengingatkan KPU Kabupaten Karimun untuk menyiapkan bilik khusus di TPS, karena dikhawatirkan ada pemilih yang kondisinya kurang sehat atau memiliki suhu badan di atas 37,3 derajat Celcius. (hj)